Film terbaik Netflix
6. Dark
Dark adalah salah satu serial TV paling membingungkan dan rumit yang pernah dibuat, tapi dalam arti yang baik. Serial ini tidak terasa asing, tapi justru memikat.
Dark juga bukan serial TV yang sederhana, melainkan teka-teki yang harus dipecahkan penonton. Ketika dua anak hilang, kisah ini mengungkap sejarah kelam dan hubungan yang retak di sebuah kota kecil di Jerman.
Alur cerita yang berliku-liku mengungkap bahwa semua karakter utama memiliki hubungan yang signifikan dengan sejarah kota yang meresahkan, dan unsur-unsur paranormal yang menyeramkan menghubungkan semuanya kembali ke tahun 1986.
Dark adalah misteri yang luas dan rumit yang tidak menyuapi penontonnya, tetapi juga tidak meninggalkan siapa pun. Para penulis memegang kendali ketat pada jalinan narasi mereka yang rumit, Anda berada di tangan yang tepat.
5. When They See Us
Dari film biografi Martin Luther King, Jr.-nya, Selma, hingga film dokumenternya tentang kompleks industri penjara, 13th, Ava DuVernay tak pernah ragu untuk menceritakan kisah ketidakadilan rasial. Dalam miniseri Netflix-nya, When They See Us, DuVernay mengisahkan salah satu ketidakadilan paling meresahkan di abad ke-20: kasus pelari lari Central Park tahun 1989 yang terkenal kejam.
DuVernay tanpa ragu menggambarkan kengerian yang dialami lima pria kulit hitam dan Latin yang dituduh secara keliru dan kemudian dituntut atas tuduhan penyerangan terhadap seorang perempuan kulit putih di Central Park.
When They See Us memanusiakan Central Park Five melalui kehidupan pribadi dan keluarga mereka, serta mencapai tingkat empati dan amarah yang tak terbantahkan
4. Arcane
Dalam dekade terakhir, serial seperti Fallout dan The Last of Us telah mematahkan kutukan adaptasi game video. Serial TV berbasis game video terbaik yang berhasil keluar dari kutukan tersebut adalah Arcane, serial animasi dua musim yang memikat dan berlatar dunia League of Legends. Arcane adalah contoh klasik serial animasi yang sedang naik daun.
Visualnya memukau, penulisannya memikat, karakternya lengkap, dan pengisi suara (terutama oleh duo utama serial ini, Hailee Steinfeld dan Ella Purnell) sangat menyentuh. Baik Anda penggemar berat League of Legends atau bahkan belum pernah mendengarnya, Arcane menawarkan sesuatu untuk semua orang.
3. Baby Reindeer
Miniseri semi-otobiografi Richard Gadd, Baby Reindeer, adalah gambaran yang lugas, menyakitkan, dan brutal tentang trauma akibat pelecehan.
Serial ini terinspirasi oleh pengalaman mengerikan Gadd sendiri dengan seorang penguntit, Baby Reindeer dimulai dengan sikap ramah seorang bartender dan berpuncak pada pertarungan kecerdasan yang menghantui dengan seorang pembohong patologis yang sangat gila. Serial televisi ini menegangkan, tetapi mengangkat beberapa isu penting.
Serial ini menggali latar belakang Donny yang mengerikan untuk menjelaskan bagaimana ia berakhir di bawah kendali Martha. Baby Reindeer adalah perpaduan unik antara komedi gelap dan drama yang menghantui, menangkap kengerian sesungguhnya karena diikuti dan dilecehkan oleh seorang penguntit. Ini adalah thriller psikologis yang meresahkan yang akan memberi Anda perspektif baru dalam bertahan hidup dari pelecehan.
2. Squid Game
Netflix benar-benar menangkap semangat zaman dengan Squid Game. Serial ini berkisah tentang ratusan orang yang terlilit kesulitan keuangan, yang setuju untuk mengikuti serangkaian permainan anak-anak berliku-liku demi kesempatan memenangkan kekayaan sebesar 45,6 miliar won. Serial ini merupakan satir distopia yang sempurna tentang kekejaman kapitalisme.
Hwang Dong-hyuk menciptakan Squid Game sebagai komentar langsung tentang kesenjangan kelas di Korea Selatan, tetapi kesenjangan kelas merupakan masalah yang begitu umum sehingga serial ini menyentuh hati penonton di seluruh dunia. Squid Game adalah versi ekstrem dari sistem yang memisahkan si kaya dari si miskin, tetapi sayangnya tidak terlalu jauh dari kenyataan.
1. Stranger Things
Dari House of Cards hingga Orange is the New Black, Netflix telah memiliki serial-serial populer sebelum Stranger Things hadir. Namun, Stranger Things-lah yang mengubah Netflix dari produser TV baru yang menjanjikan menjadi raksasa.
Serial ini hadir sebagai film blockbuster yang bonafid, dengan nostalgia era 80-an, karakter-karakter yang menggemaskan, dan referensi budaya pop yang penuh kasih sayang menarik perhatian jutaan penggemar.
Duffer bersaudara menggabungkan kecintaan mereka pada John Carpenter, Stephen King, dan karya-karya klasik Amblin menjadi sebuah thriller fiksi ilmiah bertema kedewasaan yang terasa familiar sekaligus segar.
Stranger Things bak menggabungkan E.T., The Goonies, Stand by Me, Altered States, dan The Thing ke dalam blender dan menciptakan sesuatu yang terasa sangat orisinal.