Bisnis.com, JAKARTA — Film musikal animasi Netflix, KPop Demon Hunters, telah meraih kesuksesan yang luar biasa dan menjadi sebuah kejutan terbesar di Netflix saat ini.
Film-film animasi dari Sony Pictures Animation telah meraih kesuksesan besar dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum KPop Demon Hunters, mereka merevolusi genre animasi dengan film yang digadang-gadang film animasi terbaik saat ini, Spider-Man: Into the Spider-Verse, dan melanjutkannya dengan The Mitchells vs. the Machines, yang juga mendapat pujian.
Maka tidak heran jika film produksi Sony Pictures dan Netflix terbaru ini turut memicu antusiasme besar, setelah berhasil menduduki peringkat teratas dalam daftar global platform streaming.
Para penggemar KPop Demon Hunters membanjiri internet dengan karya seni, lagu cover, cosplay, hingga koreografi sebagai bentuk respon terhadap film tersebut, yang mengikuti kisah grup K-pop fiksi HUNTR/X dalam misi mereka melawan para iblis.
Tidak hanya filmnya yang menjadi hits saat ini. Soundtrack KPop Demon Hunters juga berhasil menempati posisi teratas dalam tangga lagu, melakukan debut di posisi No. 1 Billboard Soundtracks dan No. 8 di Billboard 200 yang mencakup semua genre.
Bagaimana KPop Demon Hunters Beranjak menjadi Fenomena di Netflix?
Serial animasi KPop Demon Hunters berhasil menarik perhatian penonton. Dilansir dari Screenrant, Kamis (31/07/2025), penonton pertama, reputasi Sony Pictures Animation belakangan ini semakin kuat sebagai pemain utama di ranah animasi.
Beberapa karya terbaru mereka bahkan dianggap setara dengan film-film terbaik produksi Pixar, yang membuat para penggemar animasi tertarik untuk menyaksikan film ini sejak awal.
Keterlibatan studio ini juga berperan besar dalam menciptakan visual yang memikat. Dengan kekuatan gaya visualnya, KPop Demon Hunters menghadirkan tampilan dan desain yang unik, baik dari segi karakter maupun background tempat yang dihadirkan.
Namun, daya tarik utamanya justru terletak pada unsur K-pop itu sendiri. Terinspirasi dari berbagai aktor dan penyanyi Korea, film ini mengambil elemen dari salah satu subkultur paling populer saat ini. Dengan mengacu pada grup-grup ternama seperti Blackpink, ITZY, dan Tomorrow X Together, KPop Demon Hunters menyasar kelompok penonton yang selama ini jarang terwakili di dunia perfilman.
Bagi para penggemarnya, K-pop bukan sekadar musik, tapi sebuah bagian dari kehidupan. Film ini mampu menangkap nuansa musik, promosi, hingga gaya hidup yang melingkupi dunia K-pop dengan sangat baik. Kehadiran grup fiksi HUNTR/X terasa autentik, dan kualitas musiknya pun kuat, semua itu turut mendongkrak keberhasilan film ini.
Unsur kedekatan emosional ini pula yang mendorong promosi dari mulut ke mulut dan memperluas jangkauan penontonnya.
Keunikan film ini juga tampaknya sangat beresonansi dengan penonton. Di saat banyak film animasi bergantung pada adaptasi dari properti intelektual yang sudah ada, KPop Demon Hunters justru hadir sebagai karya orisinal yang menawarkan sudut pandang segar.
Film KPop Demon Hunters memadukan elemen budaya Korea dan Barat secara seimbang, tanpa terlalu condong ke salah satunya, sehingga menciptakan rasa dan tampilan yang unik. Pendekatan ini membuat film terasa lebih inklusif dan mudah diterima oleh penonton global dan lokal.
Pada intinya, semua keberhasilan ini terjadi karena filmnya memang fresh dan berkualitas. Dengan menampilkan sejumlah adegan K-pop yang menghibur dan mendapat ulasan positif, KPop Demon Hunters berhasil menarik perhatian penonton dari berbagai usia dan latar belakang di seluruh dunia.
Industri hiburan Korea terus menunjukkan pengaruhnya sebagai kekuatan budaya global, tecermin dari kesuksesan film seperti Parasite dan serial Squid Game. Nuansa dan atmosfer internasional dalam film ini turut membantu menjangkau audiens global, sementara kualitas cerita dan produksinya yang solid membuat penonton terus kembali untuk menontonnya berulang kali. (Muhamad Ichsan Febrian)