Bisnis.com, JAKARTA — Perubahan kecil dalam tingkat aktivitas fisik dapat membawa dampak besar pada kesehatan jangka panjang, bahkan mampu menurunkan risiko kematian dini hingga 40 persen.
Meskipun kebiasaan baik jangka panjang memberikan manfaat terbesar, para peneliti menyatakan bahwa beralih ke gaya hidup yang lebih aktif pada tahap mana pun di masa dewasa dapat memperpanjang umur. Hal ini menunjukkan bahwa tidak pernah terlambat untuk mulai menerapkan kebiasaan hidup yang lebih sehat.
Penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Sports Medicine ini mengkaji 85 studi terdahulu yang melibatkan jutaan orang. Hasilnya menemukan bahwa orang-orang yang konsisten aktif secara fisik memiliki risiko 30 hingga 40 persen lebih rendah untuk meninggal dunia karena sebab apapun, termasuk penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Lebih lanjut, ditemukan bahwa mereka yang beralih dari gaya hidup tidak aktif menjadi aktif memiliki kemungkinan 22 persen lebih kecil untuk meninggal dunia dibandingkan dengan mereka yang tetap tidak aktif. Ini menekankan bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengadopsi kebiasaan yang lebih sehat, karena memulai aktivitas fisik kapan pun di masa dewasa dapat memberikan manfaat kelangsungan hidup.
World Health Organisation (WHO) merekomendasikan 150 hingga 300 menit per minggu aktivitas fisik intensitas sedang atau 75 hingga 150 menit per minggu aktivitas intensitas berat. Contoh aktivitas sedang meliputi jalan cepat, bersih-bersih rumah yang berat, atau bersepeda dengan kecepatan 16-19 km/jam.
Sementara itu, aktivitas berat bisa berupa mendaki, jogging, menyekop, atau bermain olahraga seperti sepak bola atau bola basket.
Amy Hirst, manajer informasi kesehatan dari Cancer Research UK, menyatakan bahwa dengan membantu menjaga berat badan yang sehat dan melakukan aktivitas fisik, maka bisa mengurangi risiko 13 jenis kanker berbeda.
Dia menambahkan berolahraga dalam bentuk apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali. Semakin sering olahraga maka semakin baik.
"Anda tidak perlu berlari maraton atau bergabung dengan gym, apa pun yang membuat tubuh Anda terasa hangat, sedikit terengah-engah, dan detak jantung meningkat sudah dihitung sebagai aktivitas,” dikutip dari Independent, Minggu (13/07/2025).
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan agar aktivitas fisik dilakukan dengan prinsip BBTT, yaitu Baik, Benar, Terukur, dan Teratur, untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
Baik berarti melakukan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuan masing-masing individu. Benar mengacu pada pelaksanaan aktivitas secara bertahap, dimulai dengan pemanasan dan diakhiri dengan pendinginan atau peregangan. Terukur berarti intensitas dan durasi aktivitas fisik harus dipantau dan disesuaikan. Sedangkan Teratur mengharuskan aktivitas fisik dilakukan secara konsisten sebanyak 3 hingga 5 kali dalam seminggu.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, diharapkan masyarakat dapat menjaga kebugaran dan kesehatan secara optimal. (Muhamad Ichsan Febrian)