Bisnis.com, JAKARTA — Banyak anak menunjukkan bakat luar biasa sejak usia dini, tetapi peran orang tua sangat dibutuhkan terkait kesuksesan anak.
Setiap orang tua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun, tak jarang orang tua lupa bahwa mereka sebenarnya merupakan sosok teladan yang sangat penting bagi buah hatinya.
Kata-kata dan sikap yang ditunjukkan orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan anak. Melalui sikap dan bimbingan yang tepat, orang tua bisa mengarahkan anak menuju perilaku positif.
Dilansir dari Forbes, Sabtu (12/07/2025), berikut lima prinsip pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dari anak-anak berbakat yang berhasil mewujudkan potensi mereka dan menjadi luar biasa di bidangnya.
Anda juga dapat membantu anak-anak Anda untuk mengembangkan potensi penuh mereka dan tumbuh menjadi pribadi yang sukses, kuat, serta gigih dengan mengikuti lima prinsip orang tua yang telah membuktikan keberhasilannya ini.
Simak 5 Tips Parenting yang Membantu Anak Menjadi Versi Terbaiknya
1. Membangun Pola Pikir Pantang Menyerah
Anak-anak dengan pencapaian luar biasa biasanya tumbuh dalam lingkungan di mana terdapat harapan yang kuat, bukan sekadar keinginan, untuk meraih prestasi tinggi.
Sejak kecil, orang tua mereka menanamkan ekspektasi bahwa berusaha sebaik mungkin dan berjuang untuk mencapai keunggulan adalah hal yang biasa dan harus selalu diupayakan. Anak-anak ini didorong untuk meyakini bahwa pencapaian luar biasa bukan hanya milik selebriti atau tokoh yang mereka lihat di televisi, melainkan sesuatu yang bisa mereka raih sendiri.
2. Membangun Kaitan Positif antara Usaha dan Hasil
Anak-anak yang sukses biasanya dalam lingkungan dimana etos kerja yang kuat ditanamkan sejak awal. Orang tua mereka menunjukkan hubungan positif antara usaha dan hasil, sehingga anak-anak paham bahwa untuk mendapatkan hasil tertentu, mereka harus berusaha dengan sungguh-sungguh.
Di keluarga-keluarga ini, kerja keras dan disiplin bukan sekadar harapan, melainkan suatu kewajiban, dan orang tua menjadi contoh nyata dengan menunjukkan sikap tersebut dalam keseharian.
Mereka membiasakan anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang kompetitif, bahkan di bidang yang bukan mereka tekuni. Mereka harus melewati standar tinggi untuk mendapatkan penghargaan atas pencapaian mereka.
3. Menjadi Orang Tua, Bukan Pelatih
Ketika orang tua menyadari bahwa anak mereka memiliki bakat istimewa, mereka cenderung mengambil peran sebagai ‘pelatih ‘dalam perjalanan anak menuju keunggulan. Orang tua yang paling efektif memberikan dorongan, penguatan positif, dan menjadi contoh teladan yang baik. Mereka menghindari peran sebagai pelatih teknis.
Anak-anak membutuhkan orang tua sebagai sosok orang tua, sementara pengembangan keterampilan teknis lebih baik diserahkan pada pelatih profesional. Menjalani peran sebagai orang tua sekaligus pelatih bukan hal yang mudah.
Oleh karena itu, orang tua perlu menyadari bahwa peran mereka sebagai ayah atau ibu sangat krusial, dan harus dengan sadar memilih untuk menyerahkan urusan pelatihan teknis kepada ahlinya, meski mereka memiliki pengetahuan teknis yang berharga.
4. Menanamkan Rasa Percaya Diri pada Anak
Kepercayaan diri adalah kekuatan utama yang membedakan yang terbaik dari yang lain. Orang tua yang berhasil memahami bahwa ketika anak-anak mereka percaya diri, mereka mampu mengatasi berbagai rintangan yang menghadang. Kepercayaan diri dianggap sebagai keterampilan penting yang berkaitan erat dengan pencapaian tinggi serta kehidupan yang bahagia dan memuaskan.
Orang tua harus menanamkan rasa percaya diri pada anak-anak mereka dan mendorong mereka untuk selalu percaya pada kemampuan diri sendiri. Hal ini dilakukan secara konsisten agar kepercayaan diri menjadi bagian dari pola pikir anak. Salah satu cara mereka adalah dengan menunjukkan rasa percaya diri sebagai contoh teladan yang diikuti anak.
5. Jangan Terlalu Khawatir pada Hal-Hal Kecil
Seringkali orang tua atau wali merasa cemas apakah keputusan mereka sudah tepat, misalnya soal tidur bersama anak atau cara memberikan hukuman. Namun, variasi dalam hal-hal kecil seperti ini ternyata berdampak lebih kecil terhadap kepribadian dan perkembangan anak dibanding yang selama ini diperkirakan.
Paling utama adalah membangun hubungan yang kuat dengan anak dan menghindari sikap terlalu mengontrol yang justru dapat mengurangi motivasi anak. Memberi ruang bagi anak untuk mencoba sendiri, tanpa paksaan, sambil tetap memberikan dukungan dan kasih sayang, baik saat mereka gagal maupun berhasil, adalah kunci dalam mendukung pertumbuhan mereka. (Muhamad Ichsan Febrian)