Logo aplikasi TikTok dalam layar smartphone. / Bloomberg-Gabby Jones
Entertainment

Media Sosial Bisa Sebabkan Gangguan Kecemasan Bagi Bipolar

Redaksi
Senin, 14 Juli 2025 - 04:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Penderita bipolar yang terlalu sering menggunakan media sosial akan memicu dampak negatif dan gangguan kecemasan bagi kesehatan mentalnya.

Oleh karena itu, penderita bipolar sebaiknya menggunakan media sosial secara bijak untuk menghindari hal-hal yang dapat merusakan ketenangan dan emosional. Orang dengan bipolar sebaiknya melakukan aktivitas yang bisa menenangkan diri.

Simak efek samping penggunaan media sosial bagi penderita bipolar:

1. Sumber Informasi Sekaligus Misinformasi

Media sosial menyediakan akses cepat terhadap informasi, termasuk bagi penderita bipolar yang ingin memahami kondisi kesehatan mental mereka lebih dalam.

Banyak organisasi kesehatan mental yang kerap berbagi wawasan dan pengalaman tentang cara mengelola gangguan bipolar secara tepat. Sayangnya, tidak semua informasi yang beredar di media sosial tersebut dapat dipercaya dengan benar.

Dilansir dari Healthline, studi tahun 2023 yang menganalisis 500 unggahan di Instagram dengan tagar seperti #bipolar dan #bipolarAwareness menemukan bahwa, sebagian besar konten tersebut mengandung informasi yang tidak lengkap bahkan menyesatkan. Kurang dari 5% unggahan tersebut yang berasal dari psikolog ataupun tenaga profesional medis lainnya. 

2. Media Sosial Mampu Memicu Stigma Negatif 

Stigma negatif tentang gangguan bipolar dapat berdampak buruk bagi para penderita, hingga memicu kecemasan, depresi, dan menurunkan kualitas hidup.

Sebuah studi pada tahun 2020 meneliti unggahan tentang gangguan bipolar di aplikasi  X, dan menemukan hasil bahwa pesan yang mengandung stigma terhadap bipolar, lebih banyak ditemukan daripada gangguan kesehatan mental lainnya.

Konten atau unggahan seperti ini akan berdampak buruk terhadap kondisi emosional para penderita bipolar. Penderita bipolar harus menyaring seluruh informasi yang diterima dari media sosial.

Dilansir dari bpHope.com, seorang psikiater bernama Melvin McInnis menyarankan para penderita bipolar untuk beristirahat sejenak dari media sosial. Hal ini perlu dilakukan untuk menciptakan ketenangan, dengan cara menonton film-film favorit yang dapat menciptakan suasana hati senang dan gembira.

3. Memicu Perilaku Kompulsif

Media sosial mampu memicu adanya perilaku kompulsif atau tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Akibatnya, penderita bipolar terlalu fokus pada media sosial dan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk menelusuri konten-konten, yang dapat mengganggu rutinitas harian.

Studi tahun 2021 mengungkapkan bahwa 66% penderita bipolar pernah menyesali telah melakukan perilaku kompulsif akibat apa yang mereka bagikan dan lihat di media sosial. 

Selain itu, media sosial juga sering menampilkan iklan atau tautan yang dapat memicu dorongan kompulsif lainnya, seperti menonton konten dewasa secara berlebihan, belanja impulsif, kecanduan bermain game, hingga perjudian online.

Untuk mengelola efek samping dari penggunaan media sosial, penderita gangguan bipolar dapat melakukan beberapa hal, seperti:

- Menyaring informasi dan interaksi yang mudah diterima di media sosial

- Menonaktifkan atau memblokir akun yang menyebarkan stigma negatif

- Bergabung dengan komunitas online yang positif dan mendukung

- Mengatur waktu penggunaan media sosial untuk menghindari kecanduan dan perilaku kompulsif

- Berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental lainnya, jika merasa sulit mengendalikan penggunaan media sosial secara berlebih (Maharani Dwi Puspita Sari)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro