Bisnis.com, JAKARTA — Penggunaan gadget memiliki risiko dan manfaatnya masing-masing. Kuncinya adalah membangun kebiasaan yang membantu keluarga Anda menemukan keseimbangan yang sehat dalam menggunakannya.
Di era digital saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Karena akses terhadap internet kini sangat mudah dan hampir ada di setiap aspek kehidupan, mengatur dan mengawasi waktu layar (screen time) anak menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.
Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua waktu di depan layar berdampak negatif. Beberapa bentuk screen time justru dapat memberikan manfaat edukatif dan mendukung perkembangan sosial anak. Maka dari itu, semua ini bergantung pada bagaimana orang tua mengelola screen time anak secara bijak.
Dilansir dari Healthy Children, Jumat (11/07/2025), orang tua perlu menyusun rencana penggunaan media yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Rencana ini sebaiknya mempertimbangkan usia, kondisi kesehatan, kepribadian, dan tahap perkembangan anak agar media dapat digunakan secara positif dan sesuai.
Panduan Penggunaan Media Berdasarkan Usia Anak berdasarkan rekomendasi dari Healthy Children:
1. Di bawah 2 tahun
Anak-anak usia ini belajar dan berkembang dengan menjelajahi dunia fisik secara langsung. Mereka lebih mudah memahami informasi melalui interaksi langsung dengan orang tua, saudara, maupun kerabat.
- Anak di bawah 2 tahun masih kesulitan memahami apa yang mereka lihat di layar dan mengaitkannya dengan dunia nyata.
- Namun, anak usia 18–24 bulan bisa mulai belajar dari konten edukatif berkualitas tinggi, asalkan didampingi orang tua yang ikut menonton dan menjelaskan kembali isi materinya.
Rekomendasi:
- Penggunaan media harus sangat dibatasi dan hanya dilakukan bila ada orang dewasa yang mendampingi, berbicara, dan mengajarkan (misalnya video call bersama keluarga).
- Jika ingin mengenalkan media digital pada anak usia 18–24 bulan: Pilih tayangan yang berkualitas tinggi, gunakan media bersama anak, hindari penggunaan media secara mandiri.
2. Usia 2–5 tahun
Anak usia 2 tahun mulai bisa belajar kosakata melalui video call secara langsung. Anak usia 3–5 tahun memiliki kemampuan kognitif yang lebih matang sehingga dapat mengambil manfaat dari program edukatif untuk belajar keterampilan sosial, bahasa, dan membaca, dalam jumlah waktu yang terbatas.
Rekomendasi:
- Batasi screen time maksimal 1 jam per hari.
- Sediakan aktivitas lain yang menyehatkan tubuh dan pikiran.
- Pilih media yang interaktif, edukatif, tidak mengandung kekerasan, dan mendorong nilai sosial positif.
- Tonton atau mainkan bersama anak agar pengalaman media menjadi bermakna.
3. Usia 5 tahun ke atas
Anak usia sekolah hingga remaja tumbuh dalam dunia yang penuh dengan media digital. Banyak dari mereka sudah memiliki perangkat sendiri seperti ponsel atau tablet.
Rekomendasi:
- Pastikan penggunaan media tidak menggantikan aktivitas penting lainnya, seperti tidur yang cukup, waktu bersama keluarga, dan olahraga.
- Pantau dan sesuaikan penggunaan media untuk menjaga kesehatan fisik dan emosional anak.
Lebih lanjut, penting bagi orang tua untuk mendorong literasi digital sejak dini. Anak perlu dilatih untuk berpikir kritis terhadap informasi yang mereka temui di layar.
Pada akhirnya, orang tua memegang peran penting dalam membentuk masa depan anak-anak, termasuk dalam cara mereka berinteraksi dengan media. Dengan bimbingan yang bijak, pendampingan yang konsisten, dan teladan yang baik, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, kritis, dan bijak dalam menggunakan teknologi di era digital ini. (Muhamad Ichsan Febrian)