Telur ayam mengandung selenium yang baik bagi tubuh./ Bisnis/Himawan L Nugraha
Health

Kenali Selenium, Nutrisi untuk Mencegah Kanker

Redaksi
Jumat, 11 Juli 2025 - 09:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Selenium adalah nutrisi yang memiliki peran penting bagi kesehatan manusia, termasuk mendukung sistem imun, memperbaiki DNA, serta menjaga kesehatan jantung dan fungsi kognitif. 

Mineral yang pertama kali ditemukan pada 1817 ini merupakan mineral yang bisa didapatkan melalui berbagai jenis makanan. Selenium memiliki dua bentuk, yaitu organik (selenomethionine dan selenocysteine) dan anorganik (selenate dan selenite). 

Senyawa organik mengandung atom karbon dan biasanya berasal dari organisme hidup, sedangkan senyawa anorganik tidak mengandung karbon dan umumnya berasal dari sumber tak hidup. Sel-sel tubuh manusia secara kimiawi mampu mengubah kedua bentuk selenium ini untuk menjalankan berbagai fungsi fisiologis penting.

Konsumsi selenium yang berlebihan dapat menimbulkan masalah. Dalam kasus yang parah, keracunan selenium bisa menyebabkan gagal organ bahkan kematian. Oleh karena itu penting untuk berkonsultasi pada dokter atau melihat panduan. 

Mengacu angka kecukupan gizi yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan selenium bagi laki-laki dewasa yakni 30 mikrogram per hari. Sementara itu, kebutuhan perempuan berkisar antara 24 – 25 mcg per hari.

Selenium bisa ditemukan pada makanan seperti : Kacang brazil, telur, ikan, daging sapi, ayam, nasi merah, jamur shitake, susu, dan yogurt. 

Dilansir dari Healthline, Kamis (10/07/2025), selenium membantu menjaga fungsi tubuh tetap sehat, termasuk metabolisme, sistem imun, dan fungsi kelenjar tiroid. 

Simak 5 manfaat kesehatan selenium:

1. Mengurangi Risiko Beberapa Jenis Kanker

Manfaat ini diduga berasal dari kemampuan selenium dalam mengurangi kerusakan DNA dan stres oksidatif, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, serta menghancurkan sel-sel kanker.

Sebuah tinjauan terhadap 69 studi yang melibatkan lebih dari 350.000 orang menunjukkan bahwa kadar selenium yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan risiko lebih rendah terhadap beberapa jenis kanker, seperti kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa efek perlindungan ini hanya ditemukan pada selenium yang diperoleh melalui makanan, bukan dari suplemen.

2. Menjaga Kesehatan Jantung 

Pola makan yang kaya akan selenium dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Kadar selenium yang rendah dalam tubuh telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Sebuah analisis dari 25 studi observasional menunjukkan bahwa peningkatan kadar selenium dalam darah sebesar 50% berhubungan dengan penurunan risiko penyakit jantung sebesar 24%. 

Selenium juga diketahui mampu menurunkan penanda peradangan dalam tubuh, yang merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung.

3. Bertindak sebagai Antioksidan Kuat

Antioksidan adalah senyawa dalam makanan yang berfungsi mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.

Radikal bebas merupakan produk sampingan alami dari proses-proses tubuh seperti metabolisme, dan diproduksi setiap hari. Meski sering dianggap buruk, radikal bebas sebenarnya juga memiliki fungsi penting, seperti melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Selenium berperan sebagai antioksidan kuat yang membantu menekan stres oksidatif (kondisi yang merusak sel-sel sehat dalam tubuh) dengan cara mengontrol jumlah radikal bebas. Selenium bekerja dengan menetralisir radikal bebas berlebih dan melindungi sel dari kerusakan lebih lanjut.

4. Memperkuat kekebalan tubuh

Selenium memberikan manfaat besar bagi kekebalan tubuh Anda.

Sifat antioksidannya membantu menangkal radikal bebas dan peradangan di dalam tubuh. Hasilnya, sel-sel kekebalan mampu bekerja lebih kuat untuk melawan penyakit.

Bahkan, suplemen Selenium terbukti ampuh memperkuat sistem imun penderita flu, tuberkulosis (TBC), hingga penyakit hepatitis C.

5. Berpotensi Mengurangi Gejala Asma

Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran napas, dengan gejala seperti mengi dan sesak napas.

Asma terkait dengan peningkatan kadar stres oksidatif dan peradangan dalam tubuh. Karena kemampuan selenium dalam mengurangi peradangan, beberapa penelitian menyatakan bahwa mineral ini berpotensi membantu meredakan gejala asma.

Namun, hasil penelitian di bidang ini masih beragam dan belum konklusif. Diperlukan studi yang lebih besar dan mendalam untuk memahami peran selenium dalam perkembangan dan pengobatan asma secara menyeluruh. (Muhamad Ichsan)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro