Bisnis.com, JAKARTA - Keracunan makanan dapat disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun beracun, seperti spesies jamur tertentu.
Dilansir dari Healthline, Rabu (20/11/2024), gejala dan tingkat keparahan bervariasi, serta bisa memakan waktu berjam-jam hingga berhari-hari untuk muncul, membuatnya sulit diidentifikasi. Mengenali tanda-tandanya sejak dini sangat penting untuk mencegah kondisi menjadi lebih serius.
Simak 7 tanda utama keracunan makanan yang perlu diwaspadai:
1. Sakit Perut atau Kram Perut
Sakit perut yang disebabkan oleh keracunan makanan dirasakan di sekitar area perut. Hal ini terjadi sebab racun berbahaya mengiritasi lapisan perut, menyebabkan kram yang memburuk ketika otot perut bekerja untuk menyingkirkan organisme.
Hal ini dapat disebabkan oleh Bakteri seperti Clostridium perfringens atau toksin dari makanan tertentu. Untuk memulihkan diri, beristirahatlah dan hindari makanan berat. Konsumsi makanan ringan seperti bubur atau pisang jika rasa sakit mulai reda.
2. Diare
Diare adalah proses metabolisme yang mengeluarkan tinja encer tiga kali atau lebih dalam periode 24 jam. Kondisi ini sering disebabkan oleh keracunan makanan, biasanya disertai dengan perasaan mendesak untuk kamar mandi.
Diare terjadi karena peradangan membuat usus kurang efektif dalam menyerap kembali air dan cairan lain yang dikeluarkannya selama pencernaan. Ini berarti akan meningkatkan peluang terkena dehidrasi. Pastikan untuk minum cairan seperti air atau kaldu dan periksa apakah warna urin berwarna kuning muda hingga jernih.
Untuk mengobatinya segera minum oralit untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang. Anda juga wajib menhindari minuman berkafein atau beralkohol. Jika diare disertai darah, segera konsultasikan dengan dokter karena ini bisa menjadi tanda infeksi serius.
3. Mual dan Muntah
Muntah adalah respons alami terhadap keracunan makanan, itu terjadi ketika tubuh mencoba mengusir organisme atau racun berbahaya. Biasanya hal ini disebabkan oleh kontaminasi bakteri seperti Salmonella atau E. coli.
Beberapa orang mengalami muntah proyektil yang mereda dengan cepat, sementara yang lain muntah sebentar-sebentar selama beberapa hari. Jika Anda tidak dapat menahan cairan, cari bantuan medis untuk menghindari dehidrasi. Jaga diri anda agar tetap terhidrasi dengan meminum air putih sedikit demi sedikit. Hindari juga mengkonsumsi makanan berat hingga rasa mual mereda.
4. Sakit Kepala
Sakit kepala sangat umum dapat disebabkan oleh stres, alkohol, dehidrasi, dan kelelahan. Keracunan makanan juga dapat menyebabkan sakit kepala, karena dapat menyebabkan kelelahan dan dehidrasi.
Muntah dan diare juga meningkatkan kemungkinan sakit kepala terkait dehidrasi. Segera beri tindakan seperti minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan hindari cahaya terang dan beristirahat di tempat yang tenang.
5. Demam
Demam adalah ketika suhu tubuh naik di atas 97,6–99,6 ° F (36–37° C) hal ini terjadi sebagai bagian dari pertahanan alami tubuh terhadap infeksi.
Zat penghasil demam yang disebut pirogen dilepaskan oleh sistem kekebalan tubuh atau oleh bakteri yang menyerang. Mereka memicu kenaikan suhu dengan membuat otak berpikir tubuh lebih dingin dari yang sebenarnya.
Ini membantu meningkatkan aktivitas sel darah putih saat mereka melawan infeksi. Apabila anda mengalami demam tinggi di atas 38,5°C disertai lemas ekstrem memerlukan penanganan medis segera.
Lakukan penanganan pertama dengan minum air putih dan kompres dengan kain basah untuk menurunkan suhu. Konsultasikan dengan dokter jika demam berlangsung lebih dari 24 jam.
6. Kelelahan atau Lemas
Merasa lemah atau lelah bisa menjadi gejala keracunan makanan, sebagian karena pelepasan pembawa pesan kimia yang disebut sitokin. Gejala-gejala ini juga merupakan tanda perilaku sakit, yang membantu tubuh beristirahat dan pulih. Jika mengalami hal ini, yang terbaik adalah mendengarkan tubuh Anda dan beristirahat.
Biasanya hal ini disebabkan oleh kehilangan cairan akibat muntah atau diare. Maka dari itu perbanyak minum air atau larutan elektrolit untuk mengembalikan energi. Hindarilah aktivitas berat hingga tubuh kembali pulih.
7. Gejala Dehidrasi
Dehidrasi adalah komplikasi serius dari keracunan makanan. Tanda-tandanya meliputi mulut kering, urin berwarna gelap, berkurangnya frekuensi buang air kecil, dan rasa pusing. Jika Anda tidak buang air kecil sama sekali selama lebih dari 8 jam atau mengalami pusing parah saat berdiri, segera cari bantuan medis.
Langkah Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan minum cairan isotonik atau oralit. Jika tidak bisa minum karena muntah terus-menerus, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan cairan melalui infus.
Pencegahan Keracunan Makanan
Makan menjadi kegiatan yang selalu dilakukan orang-orang sebab menjadi kebutuhan bagi tubuh untuk mendapatkan energi, tapi selalu pastikan makanan yang dikonsumsi aman. Lakukan juga pencegahan dengan cara seperti cuci tangan sebelum dan setelah menyiapkan makanan.
Jangan lupa untuk menyimpan makanan pada suhu yang tepat, memasak daging, ayam, dan seafood hingga matang sempurna, serta hindari makanan yang sudah kedaluwarsa atau berbau tidak sedap.
Dengan mengenali tanda-tanda keracunan makanan dan mengambil tindakan cepat, Anda dapat mencegah masalah ini menjadi lebih serius. Jaga kebersihan makanan dan konsumsi makanan dengan bijak untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.