Gejala kolesterol tinggi pada mata/Google
Health

Gejala Kolesterol Tinggi di Mata Anda, Kenali Tandanya Sebelum Terlambat!

Nabila Dina Ayufajari
Selasa, 7 Juni 2022 - 17:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kolesterol tinggi biasanya tidak menunjukkan gejala penyakit yang jelas pada fisik seseorang. Namun, Anda perlu mengetahui gejala kolesterol tinggi dari mata.

Lemak alami, termasuk kolesterol, dapat membentuk pertumbuhan di sekitar kelopak mata. Salah satu pertumbuhan ini disebut xanthelasma.

Xanthelasma mungkin tidak memiliki penyebab. Namun, terkadang dapat mengindikasikan kolesterol tinggi, hipotiroidisme, atau kondisi hati yang kurang baik. Simak gejala kolesterol tinggi pada mata atau xanthelasma seperti yang dilansir dari Medical News Today pada Selasa (7/6/2022).

Gejala Kolesterol Tinggi pada Mata

Endapan kolesterol berupa gumpalan lunak, rata, dan berwarna kekuningan. Mereka cenderung muncul di kelopak mata atas dan bawah, dekat sudut dalam mata, dan sering berkembang secara simetris di sekitar kedua mata.

Lesi ini mungkin tetap berukuran sama atau tumbuh sangat lambat dari waktu ke waktu. Mereka terkadang bergabung bersama untuk membentuk gumpalan yang lebih besar.

Xanthelasmata biasanya tidak nyeri atau gatal. Mereka jarang mempengaruhi penglihatan atau gerakan kelopak mata tetapi terkadang menyebabkan kelopak mata terkulai.

Penyebab Xanthelasma

Endapan kolesterol dapat muncul pada usia berapa pun dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Kelomppok medis tidak yakin tentang penyebab pasti dari endapan ini. Namun, memiliki xanthelasma kerap dikaitkan dengan kadar lipid abnormal dalam darah, yang dikenal sebagai dislipidemia (dyslipidemia).

Seseorang didiagnosis dengan dislipidemia jika mereka memiliki kondisi berikut ini.

1. Kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) yang tinggi – kolesterol “jahat”
2. Tingkat rendah kolesterol high-density lipoprotein (HDL) – kolesterol “baik”
3. Kadar kolesterol total yang tinggi (baik LDL dan HDL)
4. Trigliserida (triglycerides) yang tinggi.

Dislipidemia meningkatkan risiko penumpukan kolesterol di dinding arteri. Penumpukan ini dapat membatasi aliran darah ke jantung, otak, dan area tubuh lainnya. Ini juga meningkatkan risiko angina, serangan jantung, stroke, dan penyakit arteri perifer.

Dislipidemia terkait dengan kelainan genetik yang diturunkan.

1. Hiperkolesterolemia familial (familial hypercholesterolemia)
2. Hipertrigliseridemia familial (familial hypertriglyceridemia)
3. Defisiensi lipoprotein lipase (lipoprotein lipase deficiency).

Seseorang dengan salah satu dari kondisi tersebut mungkin memiliki kadar lipid tinggi yang tidak normal meskipun dalam kondisi kesehatan yang baik. Untuk alasan ini, kondisi ini dikenal sebagai penyebab utama dislipidemia.

Adapun penyebab sekunder termasuk faktor gaya hidup, sebagai berikut.

1. Diet tinggi lemak jenuh dan kolesterol
2. Kelebihan berat badan atau obesitas
3. Tidak mendapatkan cukup olahraga atau aktivitas fisik
4. Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
5. Merokok produk tembakau.

Sementara itu, terdapat sejumlah faktor risiko untuk dislipidemia, meliputi:

1. Diabetes
2. Penyakit ginjal kronis
3. Hipotiroidisme (hypothyroidism)
4. Tekanan darah tinggi
5. Sirosis bilier primer (primary biliary cirrhosis) dan beberapa gangguan hati lainnya
6. Riwayat keluarga stroke atau penyakit jantung
7. Obat-obatan tertentu, termasuk beta-blocker, kontrasepsi oral, retinoid, dan steroid anabolik.

Sebuah studi menemukan bahwa endapan kolesterol pada kelopak mata dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan penyakit jantung, bahkan pada orang dengan kadar lipid normal.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro