Bisnis.com, JAKARTA - Bagi Anda yang ingin melakukan liburan akhir tahun, maka jangan lupa memperhatikan kondisi kesehatan agar tidak terkena sakit penyakit.
Dilansir dari Seacoastonline, Kamis (19/12/2024), musim liburan menjadi waktu yang tepat untuk merayakan kegembiraan, dan momen berharga bersama orang-orang terkasih. Namun, liburan yang padat juga bisa menyebabkan stres dan sakit.
Simak beberapa cara yang bisa dilakukan agar liburan tidak stres dan sakit:
1. Saat Anda sedang kelelahan dan ingin berhenti sejenak dari rasa stres, maka Anda bisa melakukan latihan pernapasan yang teratur. Ketika Anda melatih aktivitas otak untuk latihan pernapasan, maka ini akan mengurangi tingkat stres Anda.
2. Kelelahan bisa muncul saat Anda berada di toko yang ramai dan kemacetan. Keindahan pernapasan yang disengaja adalah Anda dapat melakukannya di mana saja dan kapan saja - baik saat Anda terjebak kemacetan, di meja kerja, di toko yang ramai, atau dalam privasi rumah Anda sendiri.
3. Bernapas adalah salah satu cara paling ampuh yang Anda miliki untuk mengurangi dan menghentikan stres dengan cepat. Menarik napas dalam-dalam mengirimkan sinyal ke otak Anda untuk tenang dan rileks. Teknik sederhana ini efektif dapat menurunkan tingkat stres hanya dalam waktu 30 detik.
4. Berlatih bersyukur. Bersyukur adalah penawar stres yang ampuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa berlatih bersyukur dapat menurunkan kadar kortisol dalam tubuh sekitar 23 persen. Kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres yang bertanggung jawab atas banyak efek negatif stres kronis, termasuk tekanan darah tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.
5. Lakukan aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah alat pengurang stres yang ampuh dengan banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran. Anda dapat melakukan olahraga teratur membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi nyeri otot dengan melepaskan endorfin - pereda stres dan nyeri alami tubuh Anda.
Manfaat lain dari aktivitas fisik adalah membantu mengakhiri respons yakni lawan atau lari yang dipicu oleh stres. Pada zaman dahulu, respons melawan atau lari berfungsi untuk melindungi kita dari bahaya langsung-seperti dikejar oleh predator.
Aktivitas fisik melarikan diri memberi sinyal ke otak Anda bahwa respons melawan atau lari dapat berakhir - karena Anda telah terbebas dari bahaya.
Namun, di dunia modern kita, respons melawan atau lari belum sepenuhnya beradaptasi, dan stres kronis sehari-hari dapat menirunya. Masalahnya sekarang adalah kita tidak lagi "melarikan diri" dari stres kita (meskipun banyak dari kita berharap bisa melakukannya).