Bisnis.com, JAKARTA – Gelaran festival musik EDM, Djakarta Warehouse Project (DWP) telah selesai diselenggarakan akhir pekan lalu. Namun, diakhiri dengan keluhan dari para pengunjung.
Sebagai acara bertaraf Internasional, festival musik EDM tersebut menarik banyak pengunjung dari mancanegara. Tak sedikit pula yang datang dari negara tetangga Malaysia, Singapura, dan Australia.
Namun, banyak dari para pengunjung yang datang ke acara tersebut tahun ini menyesal dan menyatakan kekecewaannya.
Sejumlah akun berkomentar terkait adanya masalah keamanan dalam gelaran tersebut. Banyak dari mereka yang merasa diawasi polisi di berbagai sudut, bahkan ditangkap oleh polisi yang menyamar, tanpa alasan yang jelas, digeledah dan bahkan dikenakan pungutan.
"Kami merasa resah dengan adanya beberapa polisi yang membuat kami mempertanyakan keselamatan kami selama acara berlangsung. Kami datang dari Australia untuk menonton ANYMA, sayang sekali kami melewatkan penampilannya di hari ketiga," tulis akun @kingwazbali di kolom komentar salah satu postingan DWP.
Dia juga menjelaskan bahwa banyak ravers (penikmat musik EDM) asing yang ditarik keluar dan digeledah di dalam festival.
Ada pula yang menyatakan warga Malaysia yang tertangkap dimintai bayaran sampai 30.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp100 juta agar bisa dilepas dan tak dijebloskan ke penjara.
Akun @makanlurrrr juga menyebutkan bahwa sempat diperiksa sampai tes urin, diinterogasi dalam waktu yang lama, dan digeledah hingga mengecek handphone.
Atas tindakan polisi yang meresahkan, tagar #BoikotDjakartaWarehouseProject juga dikumandangkan. Warganet Malaysia bahkan membuat postingan "Add Yours" di Instagram, lantaran dilaporkan ada lebih dari 400 orang ditangkap paksa di DWP 2024.
Menanggapi hal ini, penyelenggara DWP juga telah membuat pernyataan resmi.
"Kami mendengar kekhawatiran Anda dan sangat menyesali tantangan dan frustrasi yang Anda alami. Meskipun aspek-aspek tertentu dari situasi ini berada di luar kendali langsung kami, kami sepenuhnya memahami dampaknya terhadap Anda. Keamanan Anda, kesejahteraan Anda, dan pengalaman Anda akan selalu tetap menjadi prioritas utama kami. Kami secara aktif bekerja sama dengan pihak berwenang dan badan pemerintah terkait untuk menyelidiki secara menyeluruh apa yang terjadi dan memastikan tindakan nyata diterapkan untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi di masa mendatang.." tulis penyelenggara DWP.
Pihak DWP juga menyarankan untuk segera menghubungi Divisi Humas Polri 02172120599 apabila masih ada keluhan atau ada yang perlu dilaporkan.