Bisnis.com, JAKARTA - Setiap orang tua ingin membesarkan anak dengan rasa percaya diri yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan tidak di-bully oleh teman-teman.
Namun, kenyataan yang dihadapi adalah muncul beberapa anak yang sering mengganggu, mengejek dan mem-bully anak Anda di sekolah. Aksi bully ini muncul dari kawan-kawan sebaya hingga yang lebih tua.
Jika Anda menduga ini terjadi pada anak Anda, berikut adalah beberapa cara untuk secara aktif menghentikan anak-anak pem-bully yang menindas putra atau putri Anda:
1. Ajari cara merespons
Si kecil Anda kemungkinan besar tidak siap untuk menghadapi pengganggu dengan balasan yang tepat. Jadi, bantulah anak Anda untuk menemukan kata-kata agar bisa menghentikan intimidasi.
Ini bisa berupa perintah yang sederhana dan jelas, seperti "Tinggalkan aku sendiri," "Cukup" atau bahkan tidak mengatakan apa pun dan pergi.
Pastikan kata-kata yang Anda ajarkan tidak melecehkan atau memperparah pelaku intimidasi karena situasinya bisa menjadi lebih buruk.
2. Dorong komunikasi yang jelas dengan Anda
Saat anak Anda di-bully, maka dia akan mencontohkan kalimat-kalimat intimidasi kepada Anda. Cobalah kenali rasa takut yang dimiliki oleh anak Anda.
Bila anak Anda tetap diam, maka ini bisa menyebabkan rasa takut dan dapat mengakibatkan trauma jangka panjang. Tanyakan kepada anak Anda tentang harinya secara rutin dan tetap hubungi orang tua dari teman-teman anak-anak Anda setiap minggu tentang bagaimana keadaannya.
Terkadang anak-anak lain mungkin melaporkan di rumah bahwa teman mereka diganggu, sedangkan anak Anda mungkin diam karena takut. Jadi, Anda harus mendorong komunikasi yang jelas.
3. Bermain peran untuk mengukur respons mereka
Sangat mungkin bahwa anak Anda mungkin belajar apa yang harus dikatakan. Namun, dia bisa saja takut untuk mengatakannya situasi yang sebenarnya, saat menghadapi penindasnya.
Bermain peran dengan Anda adalah cara yang menyenangkan untuk memperjelas situasi dan tetap melatih cara menghadapi si penindas. Ini adalah cara yang bagus untuk memastikan anak Anda tidak takut dengan situasi tersebut.
Ini dapat membantu Anda berpura-pura menjadi penindas dan meminta anak Anda menghentikan perilaku Anda dengan berbagai tanggapan. Hal ini dapat memberdayakan si kecil untuk menghadapi dunia nyata dan membangun harga dirinya.