Bisnis.com, JAKARTA — Membesarkan anak di era digital bukanlah perkara sederhana. Tak jarang, orang tua merasa kewalahan dan tidak tahu langkah awal yang tepat untuk membimbing anak memiliki kebiasaan digital yang sehat.
Di era serba digital ini, teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Tak hanya sebagai hiburan, teknologi juga menjadi sarana bagi mereka untuk berinteraksi dan membangun hubungan sosial dengan teman-temannya.
Namun, penggunaan media dan perangkat digital yang tidak teratur dapat menimbulkan kekhawatiran, karena berisiko berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, serta aspek sosial (berkurangnya interaksi langsung). Oleh karena itu, penting bagi keluarga untuk secara proaktif membentuk kebiasaan yang mendukung perkembangan anak secara optimal.
Dilansir dari Healthy Children, Rabu (25/06/2025), berikut panduan praktis untuk membangun kebiasaan digital yang positif dan berkelanjutan. Intinya, bukanlah melarang penggunaan teknologi secara total, melainkan mengajarkan bagaimana menjaga keseimbangan dan meningkatkan literasi digital.
Simak 5 Tips Parenting agar Anak Lebih Sehat secara Digital:
1. Menyusun Aturan Media untuk Keluarga
Sama seperti jadwal makan atau tidur, keluarga perlu membuat kesepakatan tertulis mengenai kapan, di mana, dan bagaimana teknologi boleh digunakan. Rencana ini harus disesuaikan dengan usia anak dan nilai-nilai yang dianut setiap keluarga.
Berikut hal aturan yang bisa diterapkan :
- Ciptakan waktu dan tempat tanpa teknologi di rumah, seperti saat makan bersama dan waktu tidur.
- Atur jadwal “jangan ganggu” pada perangkat dan batasi waktu penggunaan media.
- Pantau aktivitas online dan diskusikan mana yang mungkin bermasalah.
- Rencanakan kegiatan tanpa layar secara rutin yang disukai keluarga Anda.
- Biasakan mematikan media yang tidak sedang digunakan. Jika butuh suara latar, coba putar musik.
2. Jelajahi Teknologi bersama-sama
Cobalah menonton atau menggunakan teknologi bersama anak-anak dari berbagai usia. Ini berarti Anda ikut serta dalam aktivitas teknologi mereka, seperti menonton acara bersama dan berdiskusi tentangnya. Untuk anak yang lebih besar, biarkan mereka menunjukkan apa yang mereka lakukan secara online, minat mereka, aplikasi favorit yang mereka gunakan, dan sebagainya.
3. Berdiskusi tentang Penggunaan Media Sosial
Mulailah percakapan rutin yang terbuka dan penuh pengertian dengan anak-anak Anda tentang penggunaan media sosial mereka, dan juga bagaimana Anda menggunakannya. Bicarakan risiko penggunaan teknologi secara terbuka. Sampaikan kekhawatiran Anda dengan jujur, misalnya ketika perangkat mengganggu aktivitas lain, atau khawatir dengan konten yang mungkin mereka lihat atau hal-hal yang mungkin mereka lakukan secara online.
Hal ini bukanlah hal yang mudah karena anak seringkali sulit terbuka mengenai kesulitan yang mereka alami di dunia maya. Oleh karena itu, Anda bisa secara perlahan-lahan membangun komunikasi dan menanyakan perasaan anak Anda.
4. Jadilah Role Model yang Baik
Anak-anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat. Jika orang tua terus-menerus terpaku pada ponsel, anak akan menganggap itu sebagai hal yang normal.
Jadi, kurangi penggunaan ponsel saat bersama anak dan berikan perhatian penuh saat berinteraksi dengan mereka. Tetapkan batasan untuk diri sendiri dengan menunjukkan bahwa Anda juga bisa meletakkan ponsel saat makan, mengobrol, atau sebelum tidur.
Jelaskan juga penggunaan teknologi Anda kepada anak. Jika Anda harus menggunakan ponsel untuk bekerja, beri penjelasan singkat mengapa Anda menggunakannya.
5. Optimalkan pengalaman online keluarga Anda
Untuk mengoptimalkan pengalaman online keluarga, penting memilih konten berkualitas yang bisa dinikmati bersama-sama. Orang tua perlu mengetahui platform mana yang sesuai dengan usia dan konten untuk anak-anak mereka serta menetapkan aturan keamanan terkait siapa saja yang boleh diajak berinteraksi secara online. Pengaturan privasi juga harus diatur pada tingkat keamanan tertinggi untuk melindungi anak.
Selain itu, orang tua harus waspada terhadap tanda-tanda peringatan, seperti anak yang mulai menarik diri dari interaksi sosial dan hobinya, atau membiarkan waktu layar mengganggu aktivitas fisik, pola makan sehat, dan waktu tidur.
Dengan langkah-langkah ini, keluarga dapat menjaga keseimbangan penggunaan teknologi secara sehat dan aman. (Muhamad Ichsan Febrian)