Piramida di Mesir/20thcenturymagazine
Travel

Ini Rahasia Pembangunan Piramida Agung Giza Mesir

Desyinta Nuraini
Selasa, 6 Oktober 2020 - 13:08
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli menyebut Piramida Agung Giza Mesir mungkin jauh lebih mudah dibangun dari yang diperkirakan banyak orang. Hal ini terungkap berdasarkan perhitungan fisika sederhana.

Piramida Agung Giza merupakan yang tertua dan terbesar dari tiga piramida di Dataran Tinggi Giza dan diyakini dibangun untuk Firaun Khufu selama 20 tahun. Di antara Tujuh Keajaiban Dunia Kuno, itu adalah satu-satunya yang sebagian besar masih utuh dan diperkirakan memiliki berat sekitar enam juta ton, dari 2,3 juta balok batu kapur dan granit yang digunakan, beberapa di antaranya beratnya mencapai 80 ton.

Ada berbagai teori tentang teknik konstruksi Piramida Besar, tetapi sebagian besar hipotesis yang diterima didasarkan pada gagasan bahwa Piramida Agung dibangun dengan memindahkan batu-batu besar dari tambang dan menyeret serta mengangkatnya ke tempatnya.

Menulis lebih dari 21 abad setelah penyelesaiannya, sejarawan Yunani Herodotus diberi tahu bahwa tenaga untuk membangun Piramida Agung Giza berjumlah 100.000 orang,  bekerja dalam mantra tiga bulan setahun untuk menyelesaikan struktur dalam 20 tahun. Pada 1974, Kurt Mendelssohn, fisikawan Inggris kelahiran Jerman, menyebutkan angka itu mendekati 70.000 pekerja musiman dan hingga 10.000 tukang batu permanen.

Akan tetapi Profesor Vaclav Smil percaya jumlah tersebut terlalu besar. "Kita bisa berbuat lebih baik dengan mengacu pada fisika sederhana," ujarnya dikutip dari Express, Selasa (6/10/2020).

Menulis untuk Institute of Electrical and Electronics Engineers Magazine, dia menambahkan energi yang dibutuhkan untuk mengangkat massa balok di atas permukaan tanah hanyalah hasil dari percepatan gravitasi, massa, dan pusat massa dalam sebuah piramida, adalah seperempat dari tingginya.

“Massa tidak dapat ditentukan karena bergantung pada kepadatan spesifik dari batu kapur dan mortar Tura yang digunakan untuk membangun struktur. Saya mengasumsikan rata-rata 2,6 metrik ton per meter kubik, maka total massa sekitar 6,75 juta metrik ton," bebernya.

Artinya, lanjut Smil, energi potensial piramida itu sekitar 2,4 triliun joule atau jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Menurutnya untuk mempertahankan tingkat metabolisme basal, seorang pria dengan berat 70 kg membutuhkan sekitar 7,5 megajoule sehari.

“Pengerahan tenaga yang mantap akan menaikkan angka itu setidaknya 30 persen. Sekitar 20 persen dari kenaikan itu akan diubah menjadi pekerjaan berguna, yang jumlahnya sekitar 450 kilojoule sehari," tambahnya.

Dijabarkannya untuk membagi energi potensial piramida dengan 450 kilojoule menyiratkan bahwa dibutuhkan 5,3 juta hari kerja untuk menaikkan piramida. "Jika satu tahun kerja terdiri dari 300 hari, itu berarti hampir 18.000 tahun-orang yang, tersebar selama 20 tahun, menyiratkan tenaga kerja sekitar 900 orang," jelasnya.

Smil menghitung bahwa dibutuhkan 2.500 pekerja tambahan untuk menempatkan batu-batu di bangunan yang menanjak dan kemudian menghaluskannya. Dia menempatkan total keseluruhan pada 3.300 pekerja.

“Bahkan jika kami menggandakan jumlah itu untuk memperhitungkan perancang, penyelenggara, pengawas dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk transportasi, perbaikan perkakas, pembangunan dan pemeliharaan perumahan di lokasi, serta pekerjaan memasak dan mencuci, totalnya masih kurang dari 7.000 pekerja," tuturnya.

Pada tahun 90-an, para arkeolog menemukan pemakaman untuk pekerja dan pondasi pemukiman yang digunakan untuk menampung para pembangun dua piramida kemudian di situs tersebut, menunjukkan bahwa tidak lebih dari 20.000 orang tinggal di sana. Prof Smil percaya dengan perhitungan baru ini menunjukkan betapa cepatnya orang Mesir awal menguasai pembangunan piramida.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro