Bisnis.com, JAKARTA - Desainer busana Eddy Betty kembali meluncurkan karya-karya terbarunya setelah hampir tujuh tahun absen dari panggung peragaan busana.
Melalui peragaan busana bertajuk "Luminescence" di Hotel Mulia, Jakarta, pada Kamis (15/5/2025), Eddy menampilkan lebih dari 70 karya penuh dengan kilauan cahaya.
Terinspirasi dari matahari sebagai sumber cahaya dan energi bagi semesta, koleksi terbaru Eddy Betty berhasil menerjemahkan gerak sinar ke bentuk rancangan gaun-gaun eksperimental yang indah, mempertemukan konstruksi desain yang ekstrem artistik dan karakter yang romantis dan mewah.
Eddy juga dengan cermat menangkap pantulan cahaya yang berpendar di permukaan samudera, di tepi-tepi ombak yang menghempas, dengan ritme gerak nelayan yang menebar jaring, di antara garis-garis tenang keramba di laut.
Aspek-aspek tersebut diwujudkan dengan keunggulan potongan bahan dan, keahlian tangan sang maestro, dan tata ornamen yang tak terduga.
Beberapa karyanya menarik perhatian dengan memancarkan cahaya iridescent yang berubah-ubah warna jika dilihat dari sudut yang berbeda, serta busana pengantin yang modest atau tertutup, yang ramah bagi pecinta busana muslim.
Teknik haute couture klasik dia jadian pondasi untuk menaklukkan bahan seperti lace, chiffon, lame, silk, logam, resin, dan polimer, untuk membentuk gelombang, serta tekstur berkilau yang menyerupai pendar cahaya matahari yang bebas menari.
Persembahan koleksi Luminescence makin cantik dan menarik dengan balutan aksesori dari Rinaldy A. Yunardi, serta arahan tata rias dari Donny Liem, serta sepatu-sepatu cantik dari 1001 by Kiki Siantar Huillet & Uma Hapsari.
Nama Eddy Betty yang tengah naik daun usai menjadi desainer kebaya pernikahan artis Luna Maya dan Maxime Bouttier ini memulai kariernya di seni pertunjukan. Latar belakang inilah yang kemudian memengaruhi estetika desainnya yang teatrikal.
Dia lulus dari Ecole de la Chambre Syndicale de la Haute Couture Parisienne di Prancis sebelum kemudian mengawali kariernya di dunia fesyen dengan bekerja di berbagai rumah mode Eropa sebelum kembali ke Indonesia dan membangun labelnya sendiri.
Dia dikenal luas berkat keahliannya dalam membuat gaun pengantin dan busana malam dengan teknik haute couture.
Estetika desainnya banyak mengusung siluet feminin, permainan drapery, dan aplikasi bordir tangan halus, dengan keunggulan korset sebagai primadonanya.
