Bisnis.com, JAKARTA - Dunia kuliner Indonesia dapat kabar gembira, setelah bubur ayam yang sehari-hari menjadi sarapan banyak orang Indonesia dinobatkan sebagai bubur terbaik dunia oleh TasteAtlas.
Bubur ayam berhasil mengalahkan arroz caldo dari Filipina dan elarji dari Georgia. Bubur ayam yang sederhana dan bahkan murah meriah ini berhasil membuktikan bahwa makanan yang begitu sederhana bisa jadi berkelas dunia.
Di antara banyaknya tukang bubur ayam yang ada di Indonesia, TasteAtlas menyoroti bubur paling ikonik adalah Bubur Ayam Barito di Jakarta Selatan.
Tak sekadar menjadi makanan sarapan, tapi bubur ayam juga seperti pelukan hangat di dalam mangkuk, membawa kenangan masa kecil, hingga menjadi penyemangat di setiap pagi.
Bubur ayam versi Indonesia adalah bubur bertekstur kental dengan potongan ayam suwir dan berbagai bumbu yang gurih. Bubur ayam Indonesia merupakan modifikasi dari bubur khas China, tetapi menggunakan bahan-bahan dan topping yang tersedia di daerah lokal sehingga kemudian menciptakan hidangan Indonesia yang autentik.
Buburnya yang kental umumnya direbus menggunakan kaldu ayam sehingga lebih kental dan gurih. Selain bubur dan ayam suwir, bubur ayam dapat menggunakan berbagai macam bahan lainnya.
Bubur ayam biasanya diberi irisan daun bawang, bawang merah goreng renyah, daun ketumbar cincang, kacang tanah tumbuk, kerupuk goreng, dan irisan telur rebus.
Sebelum disajikan, bubur ayam biasanya disiram dengan kecap asin, atau bumbu kuah kuning, dan kecap manis. Tidak seperti hidangan tradisional Indonesia lainnya, bubur ayam ini tidak terlalu pedas, tetapi tetap bisa disajikan bersama dengan sambal yang pedas sebagai pendamping.
Bubur ayam adalah salah satu jenis makanan jalanan yang paling umum di Indonesia, tersedia setiap pagi dan bahkan malam hari. Banyak pedagang kaki lima dapat terlihat menjual bubur yang menenangkan ini sebagai hidangan sarapan bergizi.
Selain bubur ayam, ada beberapa hidangan bubur terbaik dari Indonesia yang masuk dalam daftar 127 hidangan bubur terbaik di dunia. Ada bubur ketan hitam yang berada di posisi 16, bubur kacang hijau di urutan ke-45, Papeda dari Papua di urutan ke-49, Tinutuan dari Manado di urutan 58, dan bubur Nasi Tepeng dari Bali di urutan 117.