Bisnis.com, JAKARTA - Saraf adalah kumpulan serabut saraf yang berfungsi sebagai jalur komunikasi sistem tubuh kita, mengirimkan sinyal antara otak dan seluruh tubuh.
Sinyal-sinyal ini memungkinkan kita merasakan sensasi, menggerakkan otot, dan mempertahankan berbagai fungsi tubuh. Namun, terkadang kerusakan saraf dapat terjadi akibat cedera, kondisi kronis (diabetes), atau penyakit.
Dilansir dari timesofindia, mengenali kerusakan saraf sejak dini penting karena deteksi dini dapat membantu dalam pengobatan.
Berikut adalah lima tanda peringatan umum kerusakan saraf yang mungkin Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Kesemutan, mati rasa, atau sensasi terbakar
Pernahkah Anda merasakan jari kaki/jari tangan tiba-tiba mati rasa, atau seperti terbakar? Salah satu tanda kerusakan saraf yang paling awal dan paling umum adalah sensasi kesemutan atau tusuk-tusuk, yang sering digambarkan sebagai "kesemutan".
Rasa ini biasanya dimulai di kaki atau tangan dan perlahan dapat menyebar ke tungkai atau lengan. Anda mungkin juga merasakan sensasi terbakar tepat di bawah kulit atau mati rasa, di mana bagian-bagian tubuh Anda terasa seperti "tertidur". Sensasi ini terjadi karena saraf yang rusak mengirimkan sinyal abnormal ke otak atau gagal mengirimkan sinyal dengan benar.
Anda juga mungkin kehilangan kemampuan untuk merasakan perubahan suhu, yang bisa berbahaya jika Anda tidak sengaja menyentuh sesuatu yang terlalu panas atau terlalu dingin. Gejala ini seringkali merupakan tanda peringatan dini yang tidak boleh diabaikan.
Baca Juga Tips Sehat, Cara Menangani Saraf Kejepit |
---|
2. Kelemahan otot dan kehilangan keseimbangan
Kerusakan saraf dapat memengaruhi otot Anda karena saraf motorik mengendalikan gerakan. Ketika saraf ini rusak, Anda mungkin merasakan kelemahan otot atau kesulitan menggerakkan bagian-bagian tubuh Anda. Tugas-tugas sederhana seperti mengikat tali sepatu, memegang secangkir teh, atau berjalan bisa menjadi lebih sulit.
Anda mungkin sering merasa canggung, dan menjatuhkan barang. Dalam beberapa kasus, otot dapat berkedut, kram, atau bahkan menyusut (atrofi otot) karena kurangnya sinyal saraf yang tepat. Kerusakan parah dapat menyebabkan kelumpuhan atau kelumpuhan sebagian di area tertentu. Kehilangan keseimbangan dan koordinasi juga dapat terjadi karena saraf sensorik membantu otak Anda mengetahui letak bagian-bagian tubuh Anda. Tanpa informasi ini, Anda mungkin merasa goyah atau lebih sering jatuh.
3. Nyeri Tajam, Menusuk, atau Dalam
Kerusakan saraf sering menyebabkan nyeri yang tajam, menusuk, menusuk, atau sangat nyeri. Nyeri ini bisa konstan atau datang dan pergi. Rasa nyeri ini mungkin terasa seperti tersengat listrik atau terbakar di area yang terdampak, terutama di tangan, lengan, kaki, atau tungkai. Tidak seperti nyeri otot atau sendi biasa, nyeri saraf seringkali lebih intens dan dapat memburuk di malam hari. Nyeri ini terjadi karena saraf yang rusak mengirimkan sinyal nyeri yang salah ke otak. Jika Anda mengalami nyeri yang terus-menerus dan tidak dapat dijelaskan pada anggota tubuh, hal ini bisa menjadi tanda kerusakan saraf.
4. Masalah pada Fungsi Tubuh
Saraf juga mengendalikan fungsi tubuh otomatis seperti pencernaan, berkeringat, kontrol kandung kemih, dan fungsi seksual. Kerusakan saraf otonom dapat menyebabkan masalah seperti:
- Merasa pusing atau pingsan saat berdiri (akibat perubahan tekanan darah)
- Keringat berlebih atau tidak berkeringat sama sekali
- Masalah pencernaan seperti kembung, sembelit, atau kesulitan menelan
- Masalah kandung kemih seperti kebocoran urine atau kesulitan mengosongkan kandung kemih
- Disfungsi seksual, seperti masalah ereksi pada pria atau kekeringan vagina pada wanita.
5. Perubahan Sensitivitas dan Hilangnya Indra Posisi
Kerusakan saraf dapat membuat kulit Anda sangat sensitif terhadap sentuhan. Bahkan sentuhan ringan pakaian atau udara pun dapat terasa nyeri atau tidak nyaman. Di sisi lain, beberapa area mungkin kehilangan sensasi, sehingga sulit merasakan nyeri atau suhu di sana. Anda mungkin juga kesulitan mengetahui di mana anggota tubuh Anda berada tanpa melihatnya, suatu masalah yang disebut hilangnya kesadaran posisi. Hal ini dapat memengaruhi keseimbangan dan koordinasi Anda, sehingga meningkatkan risiko terjatuh dan cedera.