Bisnis.com, JAKARTA - Hipertensi atau yang dikenal dengan tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyakit berbahaya bagi keselamatan jiwa.
Penyakit tersebut menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan ginjal yang mampu membunuh secara perlahan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hipertensi merupakan kondisi di mana pembuluh darah mengalami peningkatan tekanan secara terus-menerus. Darah akan dibawa dari jantung ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah.
Jadi, semakin tinggi tekanan, maka semakin keras darah yang harus dipompa oleh jantung. Tekanan darah yang tinggi memberikan tekanan ekstra pada arteri dan jantung. Hal ini mampu menyebabkan arteri menjadi lebih sempit dan kurang fleksibel dalam bekerja, sehingga membuat pembuluh darah menjadi tersumbat.
Berdasarkan Asosiasi Jantung Amerika, tekanan darah yang normal berkisar kurang dari 120/80 mmHg. Seseorang akan mengalami peningkatan jika memiliki tekanan darah sebesar 140/90 mmHg, serta mengalami krisis hipertensi jika tekanan darah lebih dari 180/120 mmHg.
Apabila seseorang memiliki riwayat dan krisis hipertensi, maka segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dikutip dari Sehat Negeriku Kemenkes, penyakit ini sering disebut sebagai “the silent killer” atau membunuh secara perlahan karena sering terjadi tanpa keluhan, dan menyebabkan penderita tidak mengetahui kondisi dirinya yang memiliki tekanan darah tinggi.
Akibatnya, akan terjadi komplikasi dan kerusakan organ secara menyeluruh. Kerusakan organ tersebut akan bergantung pada besarnya peningkatan dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis serta tidak diobati secara rutin.
Dokter dari Perhimpunan Hipertensi Indonesia, dr. Tunggul Situmorang mengatakan “Semua organ yang memiliki pembuluh darah akan dirusak oleh hipertensi seperti otak,” ungkapnya. Organ-organ tubuh yang mengalami kerusakan adalah otak, mata, jantung, ginjal, dan berdampak pada pembuluh darah arteri perifer.
Umumnya, hipertensi dapat terjadi karena adanya faktor keturunan dan pola hidup yang tidak sehat. Melansir dari Times of India, berikut kondisi yang menyebabkan hipertensi:
1. Sering mengantuk di siang hari
2. Penyakit ginjal
3. Penurunan denyut nadi femoralis
4. Kenaikan berat badan dan tubuh terasa lemas
5. Rambut rontok dan detak jantung lambat (hipotiroidisme)
6. Penurunan Berat Badan, jantung berdebar, dan tremor
Cara mencegah dan mengatasi hipertensi:
1. Berolahraga secara rutin minimal 30 menit dalam sehari
2. Konsumsi sayuran dan buah
3. Tidak mengonsumsi alkohol dan rokok
4. Kurangi konsumsi makanan yang mengandung natrium tinggi
5. Kelola pikiran dan stres
6. Rutin konsultasi kesehatan untuk mengetahui kondisi tekanan darah
Setelah mengetahui fakta dan risiko bahaya dari hipertensi, Anda disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat yang mampu menunjang kesehatan dalam jangka panjang. Bagaimanapun, kesehatan merupakan investasi termahal yang harus dimiliki dan dijaga oleh seluruh manusia. (Maharani Dwi Puspita Sari)