Bisnis.com, JAKARTA - Skincare atau produk perawatan kulit masing-masing orang berbeda, tergantung dengan tipe dan jenis kulitnya masing-masing.
Satu jenis skincare yang hasilnya bagus pada seseorang, belum tentu akan memiliki khasiat yang sama pada orang lain yang memiliki jenis kulit berbeda dan juga masalah kulit yang berbeda.
dr. Arini Widodo, SM, SpDVE, seorang dermatolog, pengajar dan peneliti mengatakan setiap individu memiliki tipe dan kebutuhan kulit yang berbeda-beda.
Sehingga, katanya, penting bagi para konsumen untuk mempercayakan kebutuhan kulitnya kepada 'good skincare', yaitu produk yang sudah diformulasikan dengan tepat melalui riset dan uji klinis, dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan kulitnya.
"Konsumen tidak bisa hanya bergantung pada tingginya kandungan bahan aktif di sebuah produk, atau produk yang sedang viral. Sehingga, dibutuhkan personalisasi diagnosa dan rekomendasi formula yang dilakukan oleh tenaga yang sudah terlatih.” ujarnya.
Mendasari hal tersebut, Kiehl’s berkolaborasi dengan para dermatolog ahli sains dari universitas dan sekolah kedokteran ternama seperti Harvard Medical School, Columbia University dan Yale University, membuat produk skincare berdasarkan penelitian dan sains.
“Komitmen Kiehl’s terhadap sains dan efikasi produk telah ada sejak tahun 1851. Kiehl’s didirikan oleh chemist dan apoteker, dan heritage tersebut kami bawa hingga saat ini. Kiehl’s terus melanjutkan misinya dalam menghadirkan produk skincare dengan kandungan terbaik berdasarkan sains yang dapat menjawab berbagai permasalahan kulit konsumen. Kiehl’s hadir untuk membantu para Friends of Kiehl’s memahami kondisi dan kebutuhan kulit mereka, serta mengetahui kandungan dan produk skincare mana yang paling sesuai bagi mereka. Dengan pengetahuan ini, para Friends of Kiehl’s dibantu menjadi get skin smart,” ujar Rikka Anggitha, Business Unit General Manager Kiehl’s.
Dia mengatakan dengan produk yang diciptakan berdasarkan penelitian dan sains, akan memiliki efikasi yang telah terbukti, serta menawarkan layanan konsumen yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan kulit konsumen.
Dalam menganalisa tipe kulit konsumen Indonesia, Kiehl’s Skin Pro dibantu dengan alat L'Oréal beauty tech Kiehl’s Derma Reader Pro, yang dapat menganalisa lebih dari delapan macam masalah kulit. Alat ini sudah membantu Kiehl’s Skin Pro merekomendasikan produk yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan kulit ke lebih dari 10.000 konsumen. Saat masuk ke store Kiehl’s di mana pun, para Friends of Kiehl’s akan mendapatkan konsultasi seputar kulit mereka dan rekomendasi produk yang dipersonaliasi.
Dia menambahkan, formula yang digunakan pada setiap produk Kiehl’s diciptakan menggunakan bahan-bahan terbaik yang dihadirkan dari alam dan sains untuk memastikan kualitas dari produk skincare yang telah dipercaya jutaan konsumen.
Seputar efikasi produk Kiehl’s, Syifa Nazmiah, Scientific and Regulatory Compliance Manager, L'Oréal Indonesia, menjelaskan, sains adalah akar dari Kiehl’s.
"Kiehl’s menggabungkan keahlian apothecary, sains, dan teknologi terdepan dalam menghadirkan produk-produknya. Sebelum kami menghadirkan produk kepada Friends of Kiehl’s, kami selalu memastikan semua produk Kiehl’s telah melalui riset formulasi, diciptakan bersama para dermatolog dan teruji secara klinis," ujarnya.
Adapun produk Kiehl's yang dibuat berdasarkan sains dan penelitian, diantaranya adalah Clearly Corrective Dark Spot Solution (CCDS) dan Clearly Corrective Daily Re-Texturizing Triple Acid Peel.
Clearly Corrective Daily Re-Texturizing Triple Acid Peel: Diformulasikan dengan 8.6% triple acid (AHA, BHA, PHA) blend dan Copper Gluconate, produk ini dapat memperhalus tampilan tekstur kulit wajah dan mengurangi iritasi ringan dan kemerahan.