3. "Study Group"
“Study Group” berpusat pada Yoon Ga Min (Hwang Minhyun), seorang siswa baik hati tetapi kesulitan secara akademis yang berakhir di Sekolah Menengah Teknik Yusung yang terkenal kejam.
Bertekad untuk mengubah hidupnya, dia membentuk kelompok belajar dengan sekelompok kecil teman sekelas yang tidak cocok, sambil menggunakan keterampilan bertarungnya yang mengejutkan untuk bertahan hidup dari perkelahian sehari-hari dan melindungi teman-temannya.
Meskipun kekacauan di sekitar mereka, kelompok tersebut berusaha keras untuk mencapai mimpi bersama untuk memasuki universitas yang bagus.
Memadukan aksi berisiko tinggi dengan persahabatan yang tulus, “Study Group” adalah kisah tentang orang yang tidak diunggulkan harus menjalani kehidupan penuh kegigihan, pertumbuhan, dan memilih buku daripada tinju, bahkan ketika tinju tampaknya diperlukan.
“Study Group” memadukan aksi intens dengan penceritaan yang menyentuh hati dan momen-momen humor yang tulus. Pemeran utama, Yoon Ga Min, mungkin terlihat seperti kutu buku biasa, tetapi kecakapan bela dirinya dan tekadnya yang tak tergoyahkan membalikkan anggapan itu.
Meskipun mengalami kesulitan akademis, impian Ga Min untuk masuk perguruan tinggi tidak pernah goyah, menjadikannya sosok yang menginspirasi dan disayangi.
Drama ini berhasil menunjukkan bagaimana persahabatan, kegigihan, dan pemberontakan yang benar dapat tumbuh subur bahkan dalam sistem yang korup dan penuh kekerasan.
4. “Boyhood”
“Boyhood” mengikuti kisah Jang Byung Tae (Yim Si Wan), seorang siswa pemalu dan biasa-biasa saja yang tinggal di kota pedesaan pada 1980-an.
Saat pindah ke sekolah baru di kota yang sama sekali baru, salah identitas membuat orang lain percaya bahwa dia adalah petarung legendaris.
Tiba-tiba menjadi pusat perhatian, Byung Tae harus tetap bersikap tangguh untuk bertahan hidup di sekolah yang didominasi oleh kekerasan dan hierarki geng.
Saat dia menjalani persahabatan yang tak terduga, persaingan yang ketat, dan ketakutannya sendiri, “Boyhood” menjadi kisah tentang kedewasaan yang penuh dengan hati, humor, dan aksi, membuktikan bahwa keberanian bukanlah tentang kekuatan tetapi tentang berdiri tegak saat itu paling penting.
“Boyhood” adalah drama yang berantakan, lucu, dan mengharukan yang sepenuhnya condong ke latar tahun 1980-an.
Bayangkan humor bapak-bapak, mimisan, tarian canggung, dan momen-momen yang entah bagaimana tenang yang menyentuh hati Anda.
Inti ceritanya adalah Byung Tae, seorang underdog yang terus-menerus ditindas tanpa kekuatan atau kecerdasan, tetapi begitu tulus sehingga Anda tidak dapat menahan diri untuk tidak mendukungnya.
Yim Si Wan berhasil menggambarkan energi kacau dan kedalaman emosi karakter tersebut. Humor slapstick tidak akan cocok untuk semua orang, tetapi jika Anda terus menonton, hasil emosional, romansa yang membumi, dan pertumbuhan karakter yang tajam membuat "Boyhood" menjadi tontonan yang sangat memuaskan.
