Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa benda di rumah Anda ternyata ada yang berbahaya dan bisa memicu ragam penyakit, salah satunya adalah kanker.
Benda yang disebut bisa memicu kanker adalah wadah plastik. Beberapa plastik mengandung bahan kimia seperti BPA (Bisphenol A) dan ftalat, yang dapat larut ke dalam makanan, terutama saat dipanaskan.
Bahan kimia ini diketahui mengganggu hormon dan telah dikaitkan dengan kanker dalam penelitian hewan. Namun, para ahli mengatakan bahwa kadar bahan kimia rendah yang masuk ke dalam makanan dari wadah plastik biasanya tidak berbahaya bagi manusia.
Lantas, barang-barang apa saja di sekitar rumah Anda yang bisa menyebabkan kanker.
Berikut adalah 9 benda di sekitar rumah yang bisa menyebabkan kanker dilansir dari timesofindia.
1. Wadah Plastik
Wadah plastik ada di mana-mana di dapur untuk menyimpan makanan dan minuman. Beberapa plastik mengandung bahan kimia seperti BPA (Bisphenol A) dan ftalat, yang dapat meresap ke dalam makanan, terutama saat dipanaskan.
Bahan kimia ini diketahui dapat mengganggu hormon dan telah dikaitkan dengan kanker dalam penelitian pada hewan. Namun, para ahli mengatakan bahwa kadar bahan kimia yang rendah yang masuk ke dalam makanan dari wadah plastik biasanya tidak berbahaya bagi manusia.
Namun, lebih aman untuk menghindari memanaskan makanan dalam wadah plastik atau menggunakan plastik sekali pakai untuk makanan panas guna mengurangi risiko apa pun.
2. Peralatan Masak Anti Lengket
Namun, wajan antilengket yang lama dibuat menggunakan bahan kimia yang disebut PFOA, yang dikaitkan dengan kanker seperti kanker ginjal dan testis. Meskipun PFOA sebagian besar telah dihilangkan dari wajan modern, memanaskan wajan antilengket pada suhu yang sangat tinggi dapat melepaskan asap beracun dan partikel plastik kecil yang dapat membahayakan kesehatan.
Sebaiknya gunakan wajan antilengket dengan hati-hati, hindari panas berlebih, dan ganti wajan jika lapisannya mulai terkelupas.
3. Aluminium Foil
Aluminium foil umum digunakan untuk memasak dan menyimpan makanan. Ada kekhawatiran bahwa aluminium dapat menyebabkan kanker, tetapi penelitian ilmiah tidak menunjukkan bukti yang jelas bahwa penggunaan aluminium foil menyebabkan kanker.
Sejumlah kecil aluminium dapat masuk ke dalam makanan, tetapi ini umumnya aman. Untuk berhati-hati, hindari memasak makanan yang sangat asam atau asin yang dibungkus dengan aluminium foil untuk waktu yang lama, dan jangan gunakan foil dalam microwave untuk mencegah bahaya kebakaran.
4. Botol Air Plastik
Botol air plastik, terutama yang sekali pakai, dapat melepaskan bahan kimia berbahaya seperti BPA dan ftalat ke dalam air, terutama jika terkena panas atau sinar matahari. Bahan kimia ini dapat mengganggu hormon dan telah dikaitkan dengan risiko kanker dalam beberapa penelitian. Sebaiknya gunakan botol air yang dapat digunakan kembali yang terbuat dari bahan yang lebih aman seperti baja tahan karat atau kaca dan hindari menaruh botol plastik di tempat yang panas.
5. Minyak Olahan
Minyak goreng olahan, seperti minyak sayur dan minyak bunga matahari, mengalami pemrosesan berat yang dapat menghasilkan zat berbahaya seperti lemak trans dan senyawa teroksidasi. Zat-zat ini dapat meningkatkan peradangan dan risiko kanker seiring berjalannya waktu. Menggunakan minyak mentah yang diperas dingin seperti minyak zaitun atau minyak kelapa dalam jumlah sedang adalah pilihan yang lebih sehat.
6. Makanan Kaleng
Makanan kaleng praktis tetapi sering kali dilapisi dengan bahan yang mengandung BPA atau bahan kimia lain yang dapat meresap ke dalam makanan. BPA merupakan pengganggu endokrin yang diketahui dan telah dikaitkan dengan kanker dalam penelitian hewan. Memilih makanan segar atau beku daripada makanan kaleng, atau membeli kaleng bebas BPA, dapat membantu mengurangi paparan.
7. Talenan Plastik
Tatakan plastik dapat menimbulkan luka dan goresan dalam tempat bakteri dan partikel plastik terkumpul. Beberapa talenan plastik mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat meresap ke dalam makanan, terutama saat memotong makanan asam atau panas.
Menggunakan talenan kayu atau bambu, yang lebih kecil kemungkinannya mengandung bakteri dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya, merupakan pilihan yang lebih aman.
8. Makanan Ultra-Olahan
Makanan olahan tinggi meliputi makanan ringan kemasan, makanan siap saji, dan minuman manis. Makanan ini sering mengandung zat aditif, pengawet, dan pewarna buatan yang dapat meningkatkan risiko kanker. Makanan ini juga biasanya mengandung lemak, gula, dan garam yang tidak sehat, yang berkontribusi terhadap obesitas—faktor risiko utama bagi banyak kanker. Mengonsumsi makanan yang kaya buah-buahan segar, sayuran, dan makanan utuh membantu menurunkan risiko kanker.
9. Lilin Beraroma
Lilin beraroma membuat rumah berbau harum tetapi dapat melepaskan bahan kimia beracun saat dibakar. Beberapa lilin mengandung lilin parafin, yang berasal dari minyak bumi dan dapat memancarkan zat karsinogenik seperti benzena dan toluena. Membakar lilin beraroma di ruangan yang berventilasi buruk dapat meningkatkan paparan bahan kimia berbahaya ini. Memilih lilin yang terbuat dari lilin alami seperti lilin lebah atau kedelai dan memastikan ventilasi yang baik dapat mengurangi risiko.