Ilustrasi sakit jantung/rsciputra
Health

Keterkaitan Kesehatan Pencernaan, Otak dan Kesehatan Jantung

Mia Chitra Dinisari
Senin, 26 Mei 2025 - 19:10
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -  Usus yang sehat memastikan tubuh dapat mengurai dan menyerap nutrisi penting dari makanan yang kita konsumsi, yang sangat vital untuk menjaga tingkat energi, kesehatan kulit, dan fungsi otak. 

Kesehatan pencernaan adalah dasar dari kesehatan secara keseluruhan, memengaruhi segala hal mulai dari kekebalan tubuh, kejernihan mental, kesehatan jantung, hingga tingkat energi.

Mengabaikan kesehatan usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kekebalan tubuh yang lemah, bahkanberkontribusi pada kondisi seperti kecemasan dan depresi. Mengonsumsi makanan ramah usus, mengelola stres, menjagahidrasi, dan memprioritaskan tidur adalah langkah pentinguntuk menjaga kesehatan pencernaan dan mendukung fungsi tubuh secara menyeluruh. 

Menurut Dr. Vipada Sae-Lao, Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific, Herbalife, tubuh manusia bekerja melalui jaringan kompleks sistem yang saling terhubung, di mana masing-masing memainkan peran pentingdalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Usus tidak hanya memengaruhi proses pencernaan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan suasana hati, menambah energi, dan mendukung fungsikekebalan tubuh. Memprioritaskan kesehatan usus dan memahami perannya dalam tubuh dapat menjadi fondasi hidup yang seimbang, energik, dan lebih sehat baik secara fisik maupun mental. 

Hanya dengan memikirkan makanan saja, cairan pencernaan sudah mulai diproduksi bahkan sebelum makanan masuk ke perut? Hal ini terjadi karena adanya hubungan antara otak dan sistem pencernaan, yaitu lambung dan usus.

Perasaan mual atau ‘gut wrenching experience’ bukan sekadar ungkapan, melainkan pengalaman fisik nyata yang dialami tubuh sebagai respons terhadap berbagai situasi emosional dalam kehidupan.

Dr. Sae-Lao menekankan bahwa pendekatan menyeluruh terhadap kesehatan yang baik dimulai dengan memahami hubungan otak dan usus.

Otak bertindak sebagai pusat kendali tubuh, sementara usus berfungsi layaknya ‘otak kedua’, memengaruhi segala hal mulai dari penyerapan nutrisi, kekebalan tubuh, hingga kejernihan mental.

Selain itu, kesehatan mikroorganisme di dalam usus sangat bergantung pada makanan yang kita konsumsi. Menjaga keseimbangan mikrobioma usus kini diakui sangat penting untuk kesehatan seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan pembuluh darah. 

Bakteri dalam usus dapat memengaruhi jantung melaluisistem kekebalan, zat kimia yang dihasilkan, serta interaksi langsung dengan sel jantung. Zat kimia ini membantumengatur respons tubuh terhadap peradangan, stres, dan metabolisme lemak di jantung. Studi menunjukkan bahwa komposisi mikroba usus dapat memengaruhi tekanan darah, kadar kolesterol, dan kesehatan arteri, yang menegaskanketerkaitan erat antara kesehatan usus dengan fungsi jantung dan pembuluh darah. 

Usus dapat Mengaktifkan Pertahanan Tubuh

Sekitar 70-80% sel kekebalan tubuh ditemukan di usus, di mana keseimbangan bakteri baik membantu mengatur responsimun, menurut penelitian terbaru. Mikrobioma usus yang sehat mendukung produksi sel imun, mengurangi peradangan kronis, dan membantu mencegah patogen berbahaya masuk ketubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gangguan pada saluran pencernaan dapat berdampaksignifikan pada kualitas hidup seseorang. Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap masalah pencernaan di Indonesia antara lain konsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan rendah serat, yang dapat memperlambat proses pencernaan.

Dr. Sae-Lao menyoroti bahwa pola makan seimbang yang kaya serat—seperti yang terdapat pada buah, sayur, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan—dapat meningkatkan pencernaandan mencegah sembelit. Serat larut seperti pada apel, pisang, oat, kacang polong, dan kacang hitam, akan larut dalam air dan membentuk gel di lambung, memperlambat pencernaan. Hal ini membantu mengontrol kadar gula darah, kolesterol, serta mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Konsumsimakanan kaya probiotik seperti yogurt, kefir, dan sayuranfermentasi juga dapat mendukung bakteri usus yang sehat, yang penting untuk pencernaan dan fungsi kekebalan tubuh.

Mikroba di usus berperan penting dalam proses pencernaan, produksi vitamin, dan metabolisme. Beberapa penelitian menemukan bahwa keragaman dan komposisi mikroba inidapat memengaruhi penyimpanan lemak, meningkatkan peradangan ringan, dan memungkinkan tubuh mengekstraklebih banyak energi dari makanan, yang dapat berkontribusipada obesitas. Selain itu, mikrobioma usus yang seimbang—rumah bagi triliunan ‘bakteri baik’—membantu mengatur respons imun, mengurangi peradangan, dan melindungi tubuhdari kuman berbahaya.

Kebiasaan makan yang baik juga penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, seperti makan secara perlahan, menghindari makan berlebihan atau makan dalam porsi besar sebelum tidur, memastikan asupan air cukup untuk membantupenyerapan nutrisi dan menjaga hidrasi saluran pencernaan. Menghindari makanan olahan berlebihan dan lemak tidaksehat dapat mencegah peradangan dan masalah pencernaanlainnya, sehingga usus dapat berfungsi secara optimal. 

Pada peringatan Hari Kesehatan Pencernaan Sedunia (World Digestive Health Day) ini, Dr. Sae-Lao mengingatkan masyarakat Indonesia untuk memprioritaskan kesehatan usus karena mendukung tidak hanya pencernaan, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.

 

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro