Ilustrasi mata merah/
Health

Dampak Gangguan Mata pada Jika Tidak Ditangani

Mutiara Nabila
Rabu, 16 April 2025 - 12:45
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gangguan pada mata sering kali dikaitkan dengan penyakit orang dewasa bahkan lansia. Padahal, anak-anak tak luput dari potensi gangguan mata.  

Berdasarkan data International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB), saat ini ada 90 juta anak dan remaja di seluruh dunia, berusia 0-19 tahun,  yang hidup dengan gangguan penglihatan. 

Sementara di Indonesia, menurut Kementerian Kesehatan, prevalensi gangguan penglihatan pada anak usia sekolah 5-19 tahun diperkirakan mencapai 10%. 

Dokter Spesialis Mata dan Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics, Gusti G Suardana menegaskan bahwa kesehatan mata anak di Indonesia memang masih perlu mendapat perhatian khusus. 

Mengutip hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023 mendapati 0,6% anak Indonesia berusia di atas 1 tahun ternyata mengidap disabilitas penglihatan. Dari persentase tersebut, 11,7% bahkan perlu menggunakan alat bantu penglihatan

"Penyebab utamanya mencakup kelainan refraksi yang tidak dikoreksi, retinopati prematuritas, katarak, kelainan okular bawaan, jaringan parut pada kornea, dan gangguan penglihatan serebral. Jika tidak ditangani, kondisi-kondisi tersebut dapat menghambat tumbuh kembang anak secara signifikan," terangnya, dikutip Selasa (15/4/2025).

Oleh karena itu, Gusti menegaskan bahwa perawatan kesehatan mata sejak dini sangat penting dan merupakan investasi untuk masa depan anak. 

"Gangguan penglihatan yang tidak terdeteksi dan tertangani dengan tepat pada masa balita dapat berdampak jangka panjang. Tidak hanya pada perkembangan penglihatan, tetapi juga pada kemampuan belajar, sosialisasi, dan kualitas hidup anak hingga dewasa," ungkapnya, dikutip Selasa (15/4/2025). 

Dia menegaskan bahwa deteksi dan intervensi dini sangat penting karena sistem penglihatan anak berkembang pesat hingga usia 8 tahun. 

"Karena penanganan setelah periode kritis tersebut bisa memberikan hasil yang kurang baik dan seringkali bersifat permanen," tambahnya.

Menanggapi pentingnya situasi tersebut, JEC Eye Hospitals and Clinics,  juga turut meluncurkan Children’s Eye & Strabismus Center (CESC) di RS Mata JEC Kedoya, yang ditujukan khusus untuk menjadi layanan kesehatan mata anak terpadu pertama di Indonesia.

“JEC meyakini bahwa perawatan mata anak membutuhkan pendekatan yang menyeluruh, terintegrasi, dan ramah anak, mulai dari kenyamanan, keterlibatan orang tua, hingga kesiapan fasilitas medis dan tenaga profesional yang terlatih khusus. Oleh karena itu JEC menghadirkan layanan terpadu, yang memungkinkan pasien anak mendapatkan penanganan mata secara komprehensif semua dalam satu tempat, tanpa berpindah lokasi," terangnya.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro