Bisnis.com, JAKARTA — Gejala mata kering yang sering dianggap sepele, padahal bisa menjadi indikasi awal dari penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh.
Dokter Spesialis Mata Kering dan Lensa Kontak, JEC Eye Hospitals and Clinics, Niluh Archi, menjelaskan bahwa mata kering bukanlah sebuah kondisi ringan. Bagi sebagian pasien, mata kering justru bisa menjadi indikasi proses autoimun yang berlangsung diam-diam di dalam tubuh.
"Sebab, bisa jadi keluhan mata kering tersebut mencerminkan masalah kesehatan sistemik yang perlu ditangani seawal mungkin,” ujarnya di Jakarta, dikutip Kamis (17/7/2025).
Baca Juga Cara Mencegah Mata Kering saat Mudik |
---|
Hubungan Mata Kering dengan Autoimun
Sebuah studi menemukan 10% hingga 95% pasien dengan gangguan sistem imun mengalami mata kering. Sementara itu, American Academy of Ophthalmology menyebut 10% pasien dengan penyakit mata kering mengalami Sindrom Sjögren (SS), yakni jenis autoimun kronis yang menyerang kelenjar air mata dan menyebabkan peradangan pada permukaan mata.
Namun, dua pertiga dari kasus tersebut tidak terdiagnosis. Tanpa penanganan dini dan tepat, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti luka pada kornea, infeksi, bahkan gangguan penglihatan permanen.
Di Indonesia, prevalensi mata kering sendiri mencapai 27,5% hingga 30,6%, menjadikannya salah satu kondisi mata yang paling umum namun seringkali luput dari deteksi medis.
JEC sendiri sepanjang dua tahun terakhir (2023-2025) telah melayani 72.000 pasien mata kering di seluruh cabang jaringannya.
Terkait Sindrom Sjörgen, sayangnya Indonesia belum memiliki data spesifik mengenai mata kering akibat jenis autoimun ini. Kurangnya kesadaran dan minimnya edukasi membuat banyak pasien tidak menyadari bahwa gejala yang mereka alami bisa jadi merupakan sinyal dari kondisi sistemik yang lebih kompleks.
Autoimun sendiri merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh, yang seharusnya melindungi, justru menyerang jaringan sehat tubuh sendiri.
Ketika ini terjadi pada kelenjar eksokrin, seperti kelenjar air mata, bisa menimbulkan peradangan kronis dan penurunan produksi air mata sehingga menyebabkan mata kering.
Sindrom Sjögren menjadi salah satu contoh paling umum, yakni ketika sistem imun menyerang kelenjar penghasil air mata dan air liur, sehingga penderitanya bisa mengalami mata kering sekaligus mulut kering secara bersamaan.
Selain Sindrom Sjögren, penyakit autoimun lain juga dapat memicu mata kering, antara lain lupus, rheumatoid arthritis (RA), dan scleroderma. Keempatnya dapat menyebabkan inflamasi sistemik yang turut berdampak pada permukaan mata.
Dokter Penyakit Dalam, JEC Eye Hospitals and Clinics Laurentius Aswin Pramono, menjelaskan, dalam banyak kasus, gejala awal penyakit autoimun sering kali muncul dalam bentuk yang tidak spesifik. Salah satunya, munculnya mata kering.
"Karena itu, kolaborasi multidisiplin antara dokter mata dan dokter penyakit dalam menjadi sangat penting untuk mengenali pola-pola peradangan sistemik sejak dini," ujarnya.
Melalui pemeriksaan mata yang teliti, pasien bisa diarahkan untuk evaluasi lebih lanjut yang mungkin menyelamatkan organ lain dari kerusakan permanen.
Melihat kompleksitas penyebab dan dampak mata kering, terutama yang terkait dengan gangguan sistemik seperti autoimun, penanganannya memerlukan pendekatan menyeluruh yang tidak hanya mengatasi gejala, tetapi juga menggali dan memahami kondisi mendasar yang menyebabkannya.
"Di sinilah pentingnya layanan dengan teknologi diagnostik yang akurat, tim medis berpengalaman, serta kolaborasi multidisiplin antara dokter mata, penyakit dalam, dan reumatologi untuk memastikan pasien dengan dry eye akibat autoimun mendapatkan penanganan yang tepat, menyeluruh, dan berkelanjutan," imbuhnya.
Untuk mengetahui apa saja gejala mata kering berikut lengkapnya
- Sensasi menyengat, terbakar, atau gatal di mata Anda
- Lendir berserabut di dalam atau di sekitar mata Anda
- Sensitivitas terhadap cahaya
- Mata merah
- Sensasi seperti ada sesuatu di mata Anda
- Kesulitan memakai lensa kontak
- Kesulitan mengemudi di malam hari
- Mata berair, yang merupakan respon tubuh terhadap iritasi mata kering
- Penglihatan kabur atau kelelahan mata