Anak sedang belajar/unicef
Health

Bunda, Ini Bahayanya Jika Anak Kurang Tidur

Redaksi
Senin, 18 November 2024 - 08:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kurang tidur bukan hanya berbahaya bagi orang dewasa tapi jug pada anak-anak.

Salah satunya, bisa menghambat fungsi otak mereka.

Dilansir dari timesofindia, penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada tahun 2024 menyoroti peran penting tidur dalam perkembangan otak terutama pada anak kecil.

Penelitian tersebut menemukan bahwa kurang tidur mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan otak anak yang sedang berkembang. Tidur sama pentingnya bagi pertumbuhan otak seperti makanan dan air.

Orang tua perlu memprioritaskan jadwal tidur anak yang konsisten, teratur, dan lingkungan yang tenang agar anak mendapatkan tidur yang nyenyak.

Karena otak pada anak yang sedang berkembang akan sangat rentan pada gangguan tidur. Membentuk kebiasaan sejak dini akan mendungkung kesehatan otak.

Berikut adalah efek jangka panjang jika anak kurang tidur

1. Memengaruhi pembentukan sinapsis

Menurut penelitian, kurangnya tidur mempengaruhi pembentukan sinaps pada hewan muda, yang menunjukan bahwa efek serupa dapat terjadi pada anak-anak.

Bila anak kurang tidur, otak mereka tidak akan berkembang dan merusak potensi kemampuan mereka untuk mengingat dan menyerap pengetahuan.

Pada masa anak-anak otak berkembang sangat cepat, maka dari itu tidur sangat berperan penting untuk menciptakan dan memelihara sinapsis atau koneksi saraf pada anak. Memori, pembelajaran, dan kognisis semuanya bergantung pada neuron otak, yang tumbuh dan menguat saat kita tidur.

2. Gangguan tidur dan defisit kognitif

Menurut penelitian, hewan muda lebih sensitif terhadap kurang tidur dibanding hewan dewasa, sehingga mempengaruhi lemahnya daya ingat dan kesulitan untuk mempelajari hal baru.

Pada anak dampak kognitif akan bermanifestasi sebagai masalah akademis atau anak akan kesulitan memecahkan masalah. Kurang tidur pada anak akan merugikan mereka seperti kesulitan dalam fokus dan mengingat.

3. Dampak pada regulasi emosi dan perilaku 

Menurut penelitian, anak-anak merasa lebih sulit mengendalikan emosi jika tidur tidak nyenyak karena otak mereka yang seharusnya sedang berkembang kurang mampu menyesuaikan diri dengan kekurangan tidur. Kurang tidur akan berdampak pada pengendalian emosi anak. 

Seiring berjalannya waktu akan menyebabkan masalah perilaku yang parah karena tidak mampu mengendalikan emosinya dan ini disebabkan oleh kurang tidur.

4. Adanya potensi hubungan dengan gangguan perkembangan saraf

Penelitian juga mengamati hubungan masalah tidur dan gangguan perkembangan saraf, seperti gangguan spektrun autisme (ASD) dan skizofrenia.

Dalam penelitian tersebut hewan muda yang kurang tidur menunjukan adanya perubahan molekuler yang mirip dengan yang terlihat pada ASD, yang menunjukan bahwa kurang tidur selama fase perkembangan kritis akan meningkatkan risiko perkembangan saraf. (Tesalonika Loris)

 

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro