Orang yang begadang bisa menyebabkan gangguan metabolisme tubuh
Health

Dampak Begadang, Sebabkan Otak Terganggu dan Berat Badan Naik

Redaksi
Rabu, 9 Juli 2025 - 11:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur mengganggu sinyal rasa lapar, melemahkan kontrol diri, mengganggu metabolisme glukosa, dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan. 

Siklus begadang dan pola makan tidak sehat sering kali terasa seperti pola yang sulit dihindari. Ternyata, ada alasan biologis yang menjelaskannya. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur mengacaukan sinyal rasa lapar, melemahkan kontrol diri, mengganggu metabolisme glukosa, dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

Dilansir dari Japan Today, Rabu  (9/07/2025), Joanna Fong-Isariyawongse, ahli saraf yang mendalami ilmu tidur dan Neurologi dari Universitas Pittsburgh. Menjelaskan begadang berlebihan akan mengganggu jam biologis tubuh dan berkaitan dengan meningkatnya keinginan makan, pola makan buruk, serta risiko obesitas dan penyakit metabolik. 

Kabar baiknya, hanya beberapa malam tidur berkualitas dapat membantu menyeimbangkan kembali sistem tubuh dan mulai membalikkan efek negatif tersebut.

Bagaimana Kurang Tidur Mengacaukan Hormon Lapar ? 

Tubuh mengatur rasa lapar melalui dua hormon utama: ghrelin, yang merangsang rasa lapar dan diproduksi oleh lambung, serta leptin, yang memberi sinyal kenyang dan diproduksi oleh sel lemak. Satu malam tidur yang terganggu saja bisa meningkatkan ghrelin dan menurunkan leptin, yang menyebabkan rasa lapar meningkat dan kepuasan setelah makan berkurang.

Otak pun menjadi kurang sensitif terhadap sinyal kenyang, sementara hormon stres meningkat dan memperparah keinginan makan. 

Dalam studi laboratorium di Amerika, orang dewasa sehat yang hanya tidur 4–5 jam melaporkan rasa lapar berlebih dan keinginan kuat mengonsumsi makanan tinggi kalori. Jika berlangsung terus-menerus, kondisi ini bisa menyebabkan nafsu makan meningkat secara kronis.

Metabolisme Melambat, Lemak Menumpuk

Tidur menjadi penting untuk mengontrol gula darah. Ketika tubuh cukup istirahat, insulin bekerja efektif untuk mengalirkan gula ke dalam sel sebagai energi. Namun, tidur yang tidak cukup, meski hanya satu malam, bisa menurunkan sensitivitas insulin hingga 25%, membuat gula darah tetap tinggi dalam sirkulasi.

Jika tubuh gagal mengolah gula dengan baik, gula akan lebih mudah diubah menjadi lemak, terutama di area perut. Dalam jangka panjang, kurang tidur dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik

Selain itu, kurang tidur meningkatkan kadar kortisol, hormon stres utama, yang turut mendorong penyimpanan lemak dan memperburuk pengaturan nafsu makan.

Solusinya adalah Tidur Tepat Waktu 

Tidur merupakan tombol untuk me-reset metabolisme tubuh. 

Di tengah budaya yang memuja kerja keras dan lembur, tidur sering dianggap tidak penting. Padahal, bagi tubuh, tidur bukan waktu kosong, melainkan saat aktif memperbaiki diri. Inilah waktu ketika otak menyesuaikan ulang sinyal lapar dan penghargaan, hormon kembali seimbang, dan metabolisme distabilkan.

Cukup satu atau dua malam tidur nyenyak sudah bisa mulai membalikkan dampak negatif dari kurang tidur sebelumnya.

Jadi, ketika kamu merasa tak tahan terhadap godaan makanan cepat saji setelah begadang, ketahuilah bahwa itu bukan kegagalan diri. Itu adalah respons biologis terhadap kelelahan dan stres. Solusi terbaik bukan diet ketat atau kopi, tapi tidur.

Tidur bukan kemewahan. Tidur adalah alat paling ampuh untuk mengontrol nafsu makan, menjaga energi, dan mendukung kesehatan jangka panjang. (Muhamad Ichsan Febrian)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro