Bisnis.com, Jakarta — Pemerintah Provinsi Jakarta diminta berhati-hati dan cermat sebelum melakukan revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan Jakarta Selatan.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jakarta, Basri Baco mengemukakan bahwa revitalisasi Taman Margawastwa Ragunan yang saat ini sedang digodok pemerintah provinsi Jakarta harus memiliki dampak positif dan menarik lebih banyak wisatawan sehingga bisa menyumbang pendapatan APBD lebih besar.
"Jadi bukan sekadar ikut-ikutan tren atau mencari sensasi yang bisa berujung pada kerugian atau dampak negatif lainnya,” tuturnya di Jakarta, Sabtu (23/8).
Baco juga meminta pemerintah provinsi Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk menggandeng pihak swasta yang tepat dalam melakukan revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan.
Pasalnya, menurut Baco, revitalisasi Taman Margasatwa Ragunan butuh perencanaan yang matang, cermat dan terukur. Dia juga menyarankan Taman Margasatwa Ragunan menggelar berbagai jenis hiburan untuk menarik minat pengunjung.
"Jadi income-nya Ragunan itu tidak hanya dari tiket saja,” katanya.
Baco juga menekankan agar biaya masuk Taman Margasatwa Ragunan terjangkau, sehingga warga bisa menikmati hiburan di DKI Jakarta dengan harga yang murah.
Baco berharap revitalisasi Ragunan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengunjung.
“Harga tetap dipertahankan rendah agar tetap terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah,” ujar Baco.
Sebelumnya, dilansir dari Antara, pengelola Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, memastikan proses revitalisasi kebun binatang tersebut tidak akan mengganggu kenyamanan satwa maupun pengunjung.
"Justru itu yang kita utamakan. Jangan sampai nanti revitalisasi itu sendiri membuat satwa kita terganggu, ya. Ini yang akan kita prioritaskan," kata Humas Taman Margasatwa Ragunan Wahyudi Bambang saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, revitalisasi tersebut dapat meningkatkan fasilitas tanpa mengorbankan kesejahteraan satwa.
Pembahasan terkait rencana revitalisasi itu pun akan melibatkan pemerintah serta sejumlah ahli dan juga memperhatikan kesiapan infrastruktur.
Nantinya, sambung dia, renovasi kandang dilakukan secara bertahap dan satwa dipindahkan sementara sebelum kandangnya diperbaiki.
"Kalau untuk pemindahan satwa, nanti mungkin akan secara bertahap, ya. Tidak langsung semua ditutup ataupun semua kandang langsung direnovasi secara serentak," ujar Wahyudi.
Terkait alur pemindahan satwa, dia menjelaskan beberapa satwa akan dipindahkan terlebih dahulu ke tempat yang lebih aman secara bertahap, kemudian baru dilakukan perbaikan kandang.
"Perjalanannya adalah satwanya dipindah dulu, setelah dipindah, nanti baru kandangnya diperbaiki," terang Wahyudi.