Para dokter dan pekerja medis mengambil bagian dalam aksi protes terhadap rencana untuk menerima lebih banyak siswa di sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 21 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon
Health

4 Fakta Ribuan Dokter di Korsel Mogok Kerja Sejak Februari 2024

Restu Wahyuning Asih
Senin, 8 Juli 2024 - 15:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Setidaknya hamper 9.000 dokter muda di Korea Selatan (Korsel) melakukan aksi mogok kerja sejak Februari 2024.

Para dokter tersebut masih belum mau masuk kerja hingga membuat kelimpungan rumah sakit (RS) hingga saat ini.

Aksi mogok kerja tersebut dilakukan oleh para dokter muda karena memprotes kebijakan pemerintah.

Berikut ini 4 fakta aksi mogok kerja yang dilakukan ribuan dokter di Korsel:

Alasan Mogok Kerja

Adapun alasan Utama aksi mogok kerja yang dilakukan oleh ribuan dokter itu yakni menyangkut kebijakan pemerintah untuk menaikkan kuota mahasiswa kedokteran.

Pemerintah memutuskan untuk menambah kuota mahasiswa fakultas kedokteran sebanyak 2.000 kursi mulai 2025.

Langkah menambahan kuota tersebut dilakukan sebagai respons terhadap fenomena kekurangan dokter yang terjadi di Korea Selatan.

Sayangnya, asosiasi dokter di Korea Selatan mengatakan bahwa penambahan kuota tersebut justru hanya akan menambah beban negara.

Mereka berpendapat, kenaikan kuota diprediksi akan membahayakan kualitas pendidikan dan layanan kedokteran.

Pemerintah Cabut Hukuman

Pada Maret 2024, pemerintah Korsel telah mengambil Langkah hukum untuk memberikan sanksi terhadap ribuan dokter yang melakukan mogok kerja.

Pihak pemerintah mulai menangguhkan izin medis ribuan dokter yang masih melakukan mogok kerja meski sudah diberi tenggat waktu.

Melansir dari VOA, Menteri Kesehatan Park Min-soo mengatakan bahwa para pejabat telah dikirim ke sejumlah RS untuk menangguhkan izin dokter yang mogok kerja.

Setidaknya para dokter yang mogok akan ditangguhkan izinnya hingga 3 bulan lamanya.

Namun pada awal Juli ini, Menteri Kesehatan Cho Kyoo-hong mengatakan bahwa pihaknya mencabut semua hukuman terhadap dokter yang mogok kerja.

"Mempertimbangkan situasi lapangan dan tuntutan dari bidang medis, pemerintah telah memutuskan untuk tidak mengambil tindakan administratif terhadap semua dokter peserta pelatihan, terlepas dari apakah mereka kembali bekerja atau tidak," kata Menteri Cho Kyoo-hong, dikutip dari AFP, Senin (8/7/24).

Mogok Kerja Berlanjut hingga Juli 2024

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro