Bisnis.com, JAKARTA - Dunia perfilman Indonesia mencatat sejarah baru dengan penayangan perdana film AI bertema pahlawan nasional berjudul “Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa”.
Karya ini menjadi film AI bertema pahlawan nasional pertama di Indonesia yang sepenuhnya diproduksi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), menghadirkan kembali kisah heroik Pangeran Diponegoro dengan visual detail dan narasi yang belum pernah ada sebelumnya.
Film berdurasi 30 menit ini merekonstruksi perjuangan gigih Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa (1825–1830) melawan kolonial Belanda. Teknologi AI dimanfaatkan untuk membangun kembali suasana kota, medan perang, hingga karakter tokoh dengan tingkat detail tinggi, memadukan riset sejarah mendalam dan kekuatan sinema modern.
King Bagus selaku Produser Film AI Diponegoro Hero mengatakan film AI ini bukan hanya karya seni, tetapi juga jembatan antara generasi muda dan sejarah bangsa. Momen 200 tahun Perang Jawa adalah saat yang tepat untuk mengenang dan memaknai kembali perjuangan tersebut.
Dia memaparkan film tersebut menghabiskan biaya kurang lebih Rp200 juta untuk biaya produksi selama satu bulan.
Angka ini, katanya, jauh lebih murah dibandingkan film konvensional yang mungkin bisa menghabiskan waktu dan uang yang jauh lebih besar.
Film ini sukses menarik penonton pada acara nonton bareng (nobar) yang digelar. Antusiasme publik luar biasa—1.205 tiket bahkan sudah ludes sehari sebelum pemutaran.
Isybel Harto selaku CTO Usky juga menyampaikan bagi yang belum sempat menonton di acara nobar hari ini, film ini dapat diakses gratis melalui platform usky.ai, sehingga siapa pun dapat menikmati dan mempelajari kisah heroik Pangeran Diponegoro di mana saja.
Meski belum sempurna, banyak penonton menilai karya ini layak diputar di Istana pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
CEO Mars Media, Koni, menyatakan bahwa pihaknya berencana memperpanjang durasi film menjadi 1 jam dan memproduksi lebih banyak film edukasi AI bertema pahlawan nasional di masa depan.
“Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Kita harus memanfaatkannya untuk tujuan positif, termasuk membuka peluang bagi siapa pun yang ingin menjadi creator film,” tegas Koni.
Film ini pertama kali ditayangkan di Cinepolis Senayan Park, Jakarta pada Kamis malam (14 Agustus 2025).
Acara gala premiere ini dihadiri oleh 2 Wakil Menteri, salah satunya Prof. Atip Latipulhayat (Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) dan Riza Damanik (Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM). Kehadiran para wakil menteri memberikan dukungan penuh terhadap hadirnya film edukasi ini. Kehadiran mereka menjadi simbol kuat bahwa penggabungan teknologi mutakhir dengan warisan sejarah bangsa mendapat perhatian serius dari pemerintah. Pemutaran perdana film ini juga dihadiri para artis dan tokoh publik, seperti Oki Setiana Dewi, Cak Lontong, motivator Ippho Santosa, dan lainnya.