Fakta-fakta Daun ‘Narkotika’ Kratom, yang Sedang Viral. Dok Istimewa
Health

Fakta-fakta Daun ‘Narkotika’ Kratom, yang Sedang Viral

Redaksi
Minggu, 23 Juni 2024 - 08:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Saat ini daun kratom tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerintahan maupun pengusaha karena memiliki nilai jual, tapi jika dikonsumsi berlebih memiliki efek seperti kokain dan morfin.

Daun kratom adalah tumbuhan yang hidup di hutan Kalimantan. 

Daun kratom sudah sejak lama digunakan sebagai tumbuhan obat tradisional bagi penduduk Kalimantan. Meski begitu, obat ini mendapatkan pertentangan dari pemerintah maupun aparat keamanan karena memiliki efek seperti narkotika

Dilansir Badan Narkotika Nasional Provinsi Kalimantan Timur, daun kratom mengandung senyawa berbahaya mitragyna dan 7-hidroksi mitragyna.

Dihimpun laporan Bisnis dan sumber lainnya, berikut fakta-fakta daun kratom.

1. Aturan Jual Masih Dirancang

Menurut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko tata kelola dan tata niaga tanaman kratom sedang dirancang oleh pemerintah, walaupun sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo. Pernyataan itu disampaikan pada hari Kamis, 20 Juni 2024 di Istana Presiden.

Baginya tanaman ini memiliki potensi komersial untuk dijual ke pasar internasional sehingga membutuhkan standarisasi agar ketetapannya jelas secara hukum.

“Kratom satu sisi potensi karena ada 18.000 keluarga di Kalimantan Barat itu hidupnya bergantung dari kratom. Kemudian pertumbuhan pohon kratom bisa menjadi kekuatan menjaga kelestarian lingkungan, berbeda dengan ganja, kalau dia kan dicabut, kratom ini pohon besar,” katanya, berdasarkan pemberitaan Bisnis Kamis (20//6/2024).

2. Masih Butuh Riset Mendalam Terkait Kandungan Kratom

Moeldoko menyatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk melakukan riset mendalam tentang kandungan daun kratom.

Hal ini dilakukan sejalan dengan rencana penetapan tata kelola dan tata niaga daun kratom. Riset itu juga bertujuan agar pemerintah maupun masyarakat mengetahui kadar yang aman untuk dikonsumsi dari kratom.

“Arahan dari Presiden Jokowi, pertama supa Kementerian Kesehatan, BRIN, dan BPOM lanjutkan riset tentang daun kratom sesungguhnya seberapa aman bagi masyarakat,” katanya berdasarkan laporan Bisnis.

3. Bermanfaat untuk Cegah Diare

Obat kratom telah dipercaya sejak lama oleh masyarakat Kalimantan untuk digunakan sebagai obat tradisional. Di Kecamatan Kota Bagun, Kabupaten Kutai Kartanegara, daun ini digunakan untuk meredakan sakit perut, diare, bengkak, dan sakit kepala.

Daunnya juga biasa digunakan untuk perawatan nifas serta menghilangkan pegal linu. Daun kratom disinyalir mampu meningkatkan stamina dalam tubuh. Tak hanya itu, bagian kulit batangnya dapat menghaluskan kulit wajah,

4. Punya Efek Samping Mirip Narkoba

Dilansir Badan Narkotika Nasional Kabupaten Pulau Morotai, tanaman ini memberikan efek yang buruk bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. Jumlah alkaloid pada kratom mirip dengan narkotika jenis opium dan ‘magic mushroom’. Efek yang diberikan tergolong cepat, yaitu berkisar 10 menit setelah dikonsumsi dan berlangsung selama 1,5 jam dalam jumlah kecil.

Dampak dari tumbuhan ini adalah dapat mengganggu koordinasi motorik tubuh, halusinasi, dan senang yang berlebihan selama 5 jam.

Adapun efek lain dari daun kratom, sebagai berikut:

1. Badan menggigil
2. Mual dan muntah
3. Gangguan pencernaan
4. Nyeri otot
5. Pusing
6. Depresi
7. Sesak napas
8. Kejang
9. Kerusakan organ hati
10. Kematian

5. Diminati Amerika dan Eropa

Gencarnya pemerintah untuk menetapkan aturan ekspor daun kratom bukan tanpa sebab. Pasalnya, daun ini sangat diminati oleh negara Amerika dan benua Eropa.

Satu kilogram daun kratom kering yang dibeli dari petani berkisar Rp30-35 ribu. Sedangkan yang masih basah dibanderol Rp10-15 ribu per kilogram.

Namun, jika tembus ke pasar Amerika bisa dihargai 22-25 dollar per kilogram daun kering atau sekitar Rp330-400 ribu. Bahkan permintaan daun kratom ke Amerika dan Eropa menyentuh 1.000 ton. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro