Bisnis.com, JAKARTA - Jelang 3 hari penayangan film animasi "Merah Putih one for All", banyak orang yang masih membicarakan pro kontranya.
Mulai dari biaya pembuatan, kualitas, hingga kelayakan film naik layar bioskop.
Banyak orang terutama warganet yang membandingkan film animasi anak-anak tersebut dengan pendahulunya, yakni Jumbo.
Jumbo, film animasi anak-anak karya anak Indonesia sebelumnya sukses menembus pasar box office Indonesia dengan capaian 10 juta penonton.
Berikut perbedaan dan perbandingan film Jumbo dan Merah Putih One for All
1. Biaya produksi
Film Jumbo disebut-sebut menelan anggaran sekitar di atas Rp20 miliar, sedangkan film Merah Putih One for All diperkirakan mencapai Rp7-8 miliar.
2. Lama produksi
Film animasi "Jumbo" membutuhkan waktu sekitar 5 tahun untuk proses pembuatannya. Produksi film ini melibatkan lebih dari 200 kreator Indonesia, termasuk animator, penulis naskah, dan pengisi suara.
Sedangkan film Merah Putih One for All disebutkan baru digarap pada Juni 2025, sehingga total pembuatannya hanya kurang dari 2 bulan saja.
3. Rumah Produksi
Jumbo diproduksi oleh rumah produksi Visinema Pictures.
Visinema Pictures adalah rumah produksi film di Indonesia yang didirikan Angga Dwimas Sasongko pada 2008 yang berawal dari menggarap beberapa iklan dan video musik.
Pada tahun 2014, Visinema memasuki layar lebar dengan merilis film Cahaya Dari Timur. Film yang sekaligus menjadi debut penyutradaraan Angga Dwimas Sasongko tersebut memenangkan beberapa penghargaan Film Terbaik di Festival Film Indonesia. Film selanjutnya yang semakin mengukuhkan Visinema di industri perfilman Indonesia adalah Filosofi Kopi. Film ini sukses sehingga disebut-sebut meningkatkan tren minum kopi di kalangan masyarakat Indonesia.
Pada Februari 2020, Visinema mengumumkan telah mendapat pendanaan Seri A sebesar US$3,25 juta atau setara Rp45,5 miliar. Seri pendanaan itu dipimpin oleh perusahaan modal ventura asal Indonesia, Intudo Ventures.
Sedangkan Merah Putih One for All diproduksi oleh Perfiki Kreasindo.
4. Latar belakang
Film animasi "Jumbo" mengambil latar belakang era 2000-an di sebuah kampung bernama Kampung Seruni, Indonesia yang menyoroti pentingnya persahabatan, kepercayaan diri, dan penerimaan diri, serta mengangkat isu-isu sosial seperti kehilangan, bullying, dan pengalaman masa kecil yang traumatis.
Sedangkan latar belakang film Merah Putih one for All tentang semangat kemerdekaan di kalangan anak-anak.
5. Sinopsis
Film Jumbo bercerita tentang kisah Don. Karena putus asa untuk membuktikan kepada teman-temannya bahwa dia lebih dari sekadar anak bertubuh besar yang tidak pernah menang dalam hal apa pun, Don ingin memenangkan pertunjukan bakat lokal dengan menampilkan sandiwara panggung yang terinspirasi dari buku cerita karya almarhum orang tuanya. Ketika seorang perundung mencuri buku itu, tiba-tiba muncul arwah anak kecil yang meminta bantuan Don untuk menyatukannya kembali dengan arwah orangtuanya. Kedua teman baru ini berkenalan dan memulai petualangan yang mengasyikkan untuk saling membantu dan mempelajari arti persahabatan yang sesungguhnya.
Sementara itu, Merah Putih One for All tentang kisah di sebuah desa yang tenang dalam semangat menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia, sekelompok anak terpilih menjadi "Tim Merah Putih" untuk menjaga bendera pusaka yaitu bendera yang selalu dikibarkan pada setiap upacara 17 Agustus tiap tahunnya. Namun 3 hari sebelum upacara, bendera itu hilang, delapan anak dari berbagai latar belakang budaya Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa bersatu dalam misi heroik: menyelamatkan bendera merah putih pusaka yang hilang secara misterius.
Mereka harus mengatasi perbedaan, menembus sungai, hutan, dan badai, bahkan meredam ego masing-masing, demi satu tujuan mulia: mengibarkan bendera di Hari Kemerdekaan. Dengan keberanian, kerja sama, dan cinta tanah air, mereka menunjukkan bahwa perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan. Mereka memulai petualangan mencari Bendera, menelusuri hutan, sungai, dan menghadapi konflik batin. Film ini penuh dengan momen lucu, menegangkan, emosional, dan menggugah jiwa, sarat nilai persatuan, persahabatan, dan semangat cinta nasionalisme anak-anak Indonesia masa kini.