Gejala demensia sering dialami oleh lansia./AgingCare
Health

Cara Mencegah Demensia Pada Lansia

Redaksi
Kamis, 13 Juni 2024 - 12:16
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Mungkin Anda sering melihat beberapa lansia yang terkesan pikun dan bingung untuk melakukan sesuatu. Perilaku ini disebut sebagai demensia, yang merupakan salah satu gangguan pada sistem saraf manusia. Hal ini membutuhkan pencegahan secara tepat, untuk meminimalisir tindakan yang berakibat fatal.

Dokter Spesialis Neurologi, Ratih Puspa menjelaskan dalam instagram Kemenkes bahwa demensia merupakan penyakit gangguan kognitif dan kognitif yang terjadi pada manusia.

Gangguan kognitif merupakan gangguan yang melibatkan perilaku, daya tanggap, berbicara, mengingat, dan sebagainya. Sedangkan gangguan non kognitif merupakan kegiatan yang melibatkan perilaku sosial dan emosional 

Dia juga menjelaskan bahwa demensia memiliki tiga tahapan, yaitu ringan, sedang, dan berat. Ketiga tahapan tersebut dibedakan terhadap gejala yang dialami oleh para pasien. Secara umum, gejala demensia berupa:

1. Sulit fokus

2. Gangguan daya ingat

3. Gangguan komunikasi

4. Salah membuat membuat keputusan

Simak 6 cara mencegah demensia pada lansia:

1. Melakukan olahraga rutin

Melakukan olahraga rutin merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seluruh manusia. Umumnya, lansia memerlukan kegiatan berolahraga untuk mengolah tubuh menjadi lebih sehat dan tidak kaku. 

Aktivitas olahraga yang diperlukan bagi lansia adalah jalan santai, senam jantung, dan lainnya yang membuat suasana hati senang.

Lansia membutuhkan aktivitas olahraga untuk menyehatkan jiwa serta raga. Maka dari itu, tanamkan prinsip hidup sehat dengan cara yang menyenangkan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Semakin banyak hal-hal yang berkesan, maka semakin mudah diingat bagi para lansia.

2. Hindari konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol merupakan salah satu hal yang dilarang untuk lansia. Alkohol hanya memberikan dampak buruk terhadap kesehatan, dan memberikan efek candu yang dapat merusak sistem saraf. Jika semasa muda gemar mengonsumsi alkohol, maka segera dihentikan untuk menjamin keselamatan dan terhindar dari risiko penyakit lainnya.

3. Hindari asap rokok

Asap rokok merupakan salah satu partikel jahat yang mengandung zat berbahaya bagi tubuh manusia. Kandungan nikotin dan bahan adiktif lainnya membuat asap rokok mempengaruhi kesehatan masyarakat yang ada di lingkungan sekitar. 

Para lansia dilarang untuk berada di kawasan merokok, untuk menghindari dampak yang berakibat fatal bagi pernapasan, dan sistem saraf yang berpengaruh pada perilaku kognitif.

4. Menjaga kadar tekananan darah dan gula darah

Tekanan darah dan kadar gula darah yang tinggi, membuka peluang terhadap terjadinya penyakit kronis bagi lansia. Hipertensi dan diabetes adalah jenis penyakit yang dihasilkan dari tinggi angka tekanan darah maupun kadar gula darah dalam tubuh.

Jika terus dibiarkan, hal ini akan berdampak serius pada kesehatan dan berujung komplikasi berat pada tubuh manusia. Komplikasi ini yang menjadi penyebab terjadinya demensia maupun penyakit kronis lainnya.

5. Perbanyak aktivitas yang melatih daya ingat

Perbanyak aktivitas yang melatih daya ingat menjadi salah satu metode terapi bagi para lansia. Anda dapat mengajak dan memberikan pelatihan kepada para lansia untuk selalu mengingat, mengenal, dan memahami suatu hal dengan cara yang baik. 

Aktivitas yang dapat dilakukan adalah dengan mendengar musik nostalgia, bepergian ke suatu tempat, dan membuka album foto lama bersama keluarga.

6. Konsumsi makanan yang bergizi 

Konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang membantu meningkatkan daya ingat pada otak. Anda dapat mengonsumsi omega-3 berupa bayam, salmon, dan kacang kenari untuk mengurangi risiko terjadinya demensia. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro