Bisnis.com, JAKARTA - Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko masalah jantung serius, termasuk genetika, pola makan, dan tingkat aktivitas fisik.
Namun, faktor lain yang berada di luar kendali kita adalah panas.
Menurut para ahli, suhu yang lebih tinggi dapat secara signifikan meningkatkan risiko masalah jantung.
Dan penelitian terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, bahkan menemukan bahwa gelombang panas selama empat hari dapat menggandakan kemungkinan serangan jantung yang fatal.
Dokter Rodney Foale, konsultan ahli jantung di The Harley Street Clinic, mengatakan suhu panas dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kelelahan akibat panas, dan sengatan panas, yang membebani sistem kardiovaskular.
“Dehidrasi mengurangi volume darah, berpotensi menyebabkan tekanan darah rendah dan peningkatan detak jantung. “Stres terkait panas juga dapat meningkatkan beban kerja jantung dan memperburuk kondisi kardiovaskular yang ada.” ujarnya dilansir dari Express.
Dia memperingatkan gejala yang harus diwaspadai yang bisa menandakan masalah jantung yang terkait dengan panas.
Menurutnya, mengapa suhu panas berbahaya bagi jantung, karena panas membebani sistem kardiovaskular dengan melebarkan pembuluh darah, meningkatkan detak jantung, dan menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit melalui keringat.
Ini bisa membuat jantung stres, meningkatkan tekanan darah, dan memengaruhi sirkulasi.
"Perhatikan gejala-gejala seperti detak jantung yang cepat, pusing, kelelahan, mual, kebingungan, keringat berlebih, nyeri dada, dan sesak napas. Ini menunjukkan stres terkait panas pada jantung. “ paparnya.
Menghindari dehidrasi adalah kuncinya, kata Dr Foale.
Agar tetap terhidrasi dan menjaga kesehatan jantung dalam cuaca panas, Anda harus memprioritaskan asupan air secara teratur, memilih makanan kaya air, membatasi minuman manis dan beralkohol, melakukan aktivitas di luar ruangan selama musim dingin dan mengenakan pakaian ringan.
Pilih sumber protein tanpa lemak seperti ikan, unggas, dan kacang-kacangan untuk mendukung kesehatan otot dan mengurangi asupan lemak jenuh.
Biji-bijian utuh seperti quinoa dan beras merah menawarkan energi dan serat yang berkelanjutan, bermanfaat bagi kadar kolesterol.
Makanan kaya antioksidan seperti buah beri dan kacang memerangi stres oksidatif yang disebabkan oleh panas.”
Dr Foale juga memperingatkan terhadap aktivitas tertentu selama cuaca panas.
Selama cuaca panas, individu harus menghindari paparan suhu tinggi dalam waktu lama, terutama selama jam-jam puncak panas,” katanya.
Aktivitas fisik berat yang membebani sistem kardiovaskular, seperti olahraga intens atau angkat berat, harus diminimalkan.
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi dan membuat jantung tegang, jadi moderasi sangat penting.
Merokok harus dihindari, karena memperburuk fungsi jantung dan paru-paru, menambah tekanan panas.