Serangan jantung mendadak pada usia muda/ilustrasi
Health

Waspada! Berikut 5 Faktor Pemicu Masalah Jantung pada Anak Muda

Arlina Laras
Rabu, 14 Juni 2023 - 17:31
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Banyak orang cenderung menganggap masalah jantung hanya terjadi pada mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat dan berusia tua.

Mulai dari merokok, menderita obesitas, atau memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga. 

Namun, tren terbaru menunjukkan adanya peningkatan kasus penyakit kardiovaskular yang terjadi pada orang yang tampak sehat dan bugar. Ini menjadi perhatian serius dalam bidang kesehatan.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin berperan dalam kasus-kasus tersebut:

1. Obesitas

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC AS) menyatakan obesitas meningkatkan risiko terkena penyakit jantung pada orang dewasa muda, terutama di rentang usia 35 hingga 64 tahun.

Kehadiran lemak tambahan dalam tubuh, terutama di daerah perut, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang dapat memengaruhi fungsi jantung.

Di mana, obesitas dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang dapat menyebabkan penyempitan arteri koroner. Hal ini dapat menghambat aliran darah yang normal ke jantung, meningkatkan risiko serangan jantung.

Tak hanya itu, obesitas juga cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah faktor risiko utama penyakit jantung dan dapat membebani jantung secara berlebihan.

2. Diabetes

Diabetes merupakan salah satu risiko utama lainnya untuk penyakit jantung.

Melansir dari Healthline, diabetes adalah kondisi di mana tubuh mengalami gangguan dalam mengatur gula darah. 

Gula darah tinggi yang terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan mempengaruhi fungsi normal otot saraf yang membantu jantung dalam berfungsi dengan baik. 

Dalam jangka panjang, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius pada sistem kardiovaskular.

Diabetes dapat merusak pembuluh darah, termasuk arteri yang memasok darah ke jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penyumbatan arteri dan gangguan aliran darah ke jantung.

Ketidakseimbangan gula darah yang kronis dapat merusak struktur jantung dan mengganggu kemampuannya untuk memompa darah dengan efisiensi.

3. Terlalu lama duduk 

Tak bisa dipungkiri. kini banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu dalam posisi duduk akibat latihan bekerja dari rumah dan jam kerja yang padat.

Aktivitas fisik menjadi kurang penting dan sering diabaikan karena fokus pada mencapai target kerja. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah memperingatkan tentang dampak negatif dari kekurangan aktivitas fisik dan merekomendasikan agar orang-orang melibatkan diri dalam aktivitas fisik yang intens minimal 150 menit per minggu. 

Kurangnya aktivitas fisik dapat memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan. Ketidakaktifan fisik yang berkepanjangan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung

Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, menyebabkan peningkatan stres dan gangguan suasana hati.

4. Kebiasaan olahraga yang salah

Kebiasaan olahraga yang salah yang dapat berdampak negatif pada kesehatan dan bahkan dapat mengancam jiwa seseorang. 

Meskipun olahraga merupakan kunci untuk memiliki tubuh yang sehat, penting untuk memperhatikan cara melakukannya dengan benar. 

Terlalu banyak latihan tanpa memberikan waktu yang cukup untuk pemulihan dapat menyebabkan overtraining syndrome. Ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja, peningkatan risiko cedera, penurunan sistem kekebalan tubuh, dan masalah tidur.

Penting untuk memberikan waktu istirahat yang cukup bagi tubuh untuk pulih setelah latihan intens.

Bahkan, jika memaksakan diri terlalu keras bisa memberi tekanan berlebihan pada jantung. Penting untuk mendengarkan tubuh dan menghormati batas-batasnya.

5. Tekanan darah tinggi

Hipertensi merupakan ancaman serius bagi kesehatan jantung. Kejadian hipertensi semakin meningkat di kalangan anak muda, dan sayangnya, banyak dari mereka tidak menyadari kondisi ini karena tubuh mereka yang masih muda mampu menahan gejala awal. 

Namun, jika tekanan darah tinggi tidak diobati, hal ini dapat menyebabkan risiko yang serius bagi kesehatan jantung, tanpa memandang usia seseorang.

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Arlina Laras
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro