8. Menahan Pipis
Menurut penelitian, tekanan sistolik naik rata-rata sekitar 4 poin, dan diastolik 3 poin saat Anda menahan pipis. Tekanan darah tinggi menjadi lebih mungkin seiring bertambahnya usia. Mengosongkan kandung kemih dapat menjadi salah satu cara untuk membantu menjaga tekanan darah.
9. Obat Pereda Nyeri Non Steroid (NSAID)
Semua obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin dan ibuprofen, dapat meningkatkan tekanan darah tinggi. Meskipun kenaikan rata-rata hanya beberapa angka, efek ini bisa jadi lebih besar pada sebagian orang.
10. Dekongestan
Bahan-bahan seperti pseudoefedrin dan fenilefrin dapat mempersempit pembuluh darah Anda. Obat ini juga dapat membuat obat tekanan darah kurang efektif. Dokter atau apoteker Anda dapat membantu Anda memilih produk yang dijual bebas untuk masalah sinus dan pilek yang lebih aman jika Anda memiliki tekanan darah tinggi.
11. Dehidrasi
Ketika sel-sel tubuh Anda tidak memiliki cukup air, pembuluh darah Anda mengencang. Ini terjadi karena otak Anda mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan bahan kimia untuk merelakskannya. Kekurangan air juga membuat ginjal Anda akan lebih sedikit mengeluarkan urin.
12. Pil KB
Pil, suntikan, dan alat kontrasepsi lainnya menggunakan hormon yang mempersempit pembuluh darah, sehingga ada kemungkinan tekanan darah Anda akan naik. Hal itu lebih mungkin menjadi masalah bagi wanita dengan usia di atas 35 tahun, kelebihan berat badan, atau perokok. Penggunaan dosis estrogen yang lebih rendah dapat membuat angka Anda mendekati normal.
13. Antidepresan
Obat-obatan yang menargetkan bahan kimia otak seperti dopamin, norepinefrin, dan serotonin tidak hanya dapat mengubah suasana hati Anda tetapi juga tekanan darah Anda . Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) dapat meningkat jika Anda juga mengonsumsi lithium atau obat lain yang memengaruhi serotonin.