7. Penuaan membawa kesepian
Kita semua pernah melihat gambaran stereotip orang dewasa lanjut usia, duduk sendirian di kursi goyang, menatap ke angkasa. Gambar itu memilukan. Kehilangan pasangan dan teman, mereka hidup sendiri, terlupakan.
Ini sebenarnya adalah gambaran klise. Meskipun pasti terjadi, itu tidak bisa dihindari oleh imajinasi apa pun, juga bukan norma. Faktanya adalah, banyak lansia memiliki lebih banyak waktu untuk bertemu orang baru daripada sebelumnya.
Dengan kebebasan baru yang ditemukan itu, orang dewasa yang lebih tua menemukan kegiatan baru seperti main kartu, menari, olahraga, klub buku, kelompok diskusi, gereja, dan mengikuti kelas. Beberapa memiliki kelompok teman mereka sendiri, sementara yang lain bertemu orang-orang di pusat-pusat lansia, perpustakaan, atau di komunitas pensiunan yang memiliki lebih banyak kegiatan daripada perkemahan musim panas.
8. Menua berarti hilangnya makna dan tujuan
Kita sering memandang pensiunan sebagai orang yang kurang memiliki tujuan. Jika Anda tidak bekerja, Anda tidak produktif.
Tapi usia tidak ada hubungannya dengan hilangnya tujuan seseorang. Anda dapat memperoleh makna dan membuat perbedaan dengan menjadi kakek-nenek yang terlibat dalam kegiatan sosial, menjadi sukarelawan, melibatkan diri dalam politik lokal atau nasional, atau melakukan tindakan kebaikan sehari-hari.
Usia tidak menentukan makna, tindakan menentukan. Tindakan Winston Churchill memimpin bangsanya melalui PD II terjadi pada usia 70-an. Paul Newman tidak hanya akan dikenang sebagai aktor hebat, tetapi juga untuk amal yang ia kelola hingga usia 80-an. Pada usia 94, Jimmy Carter melanjutkan upayanya untuk meningkatkan kehidupan orang-orang di seluruh dunia melalui filantropi dan diplomasinya.
9. Orang tua depresi
Banyak yang mengatakan benar bahwa lansia menderita depresi, seperti semua kelompok umur lainnya, jumlahnya jauh dari berlebihan. Faktanya, dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, hanya 7 persen yang menderita depresi. Dengan kata lain, 93 persen orang dewasa yang lebih tua tidak menderita depresi.
Meski demikian, para lansia memiliki tantangan unik (kehilangan pasangan, ketidakmampuan mengemudi dan lainnya yang dapat menyebabkan isolasi dan kesepian, serta meningkatkan risiko depresi. Namun, sekali lagi, hal itu bukanlah keniscayaan.
Bagaimana Anda menghindari depresi di tahun-tahun terakhir Anda? Pertahankan jaringan keluarga dan teman yang kuat. Tetap terlibat dalam komunitas. Tetap sehat, aktif dan makan dengan baik.