Bisnis.com, JAKARTA— Waspadai penyebaran Middle East Respiratory Syndrome (MERS) Coronavirus atau flu unta menjelang kepulangan jemaah haji dari Arab Saudi.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, pemerintah telah mengantisipasi penyebaran flu unta dengan mengawasi kesehatan jemaah haji.
Pemerintah juga akan mengumumkan prosedur pemantauan kesehatan setelah jemaah haji berada di Indonesia kembali.
“Kami betul-betul menjaga dan memberi pengertian kepada seluruh jemaah haji untuk segera melaporkan kesehatannya, apabila merasa demam, sesak napas, dan batuk selama 14 hari setelah sampai di Indonesia kembali,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Nila menuturkan, akan bekerja sama dengan Menteri Perhubungan untuk mengumumkan dan menayangkan imbauan agar mewaspadai flu unta di pesawat yang digunakan jemaah haji.
Menurutnya, flu unta memiliki masa inkubasi selama 14 hari, sehingga jemaah haji harus benar-benar memantau kondisi kesehatannya.
Jemaah harus segera melaporkan gejala yang dialaminya dan menginformasikan dirinya baru pulang dari Timur Tengah.
“Kalau ada yang mengalami gejalaflu unta , kami harus mengisolasinya dan memeriksa lebih lanjut, karena virus tersebut tidak memiliki gejala khusus,” ujarnya.
Flu unta sangat cepat menyebar, sehingga pemerintah harus mengisolasi orang-orang yang berada dekat dengan penderita.
Nila mencontohkan kejadian di Korea Selatan yang hanya disebabkan satu orang penderita, tetapi mengakibatkan puluhan orang terjangkit.
“Penularannya memang belum bisa terbukti, tetapi kalau di rumah sakit, jika ada satu orang penderita, maka sekelilingnya sangat berisiko. Terutama bagi orangtua, dan angka kematian tertinggi di Korea Selatan ada pada orangtua,” ucapnya.
Hingga kini Kementerian Kesehatan belum menerima laporan jemaah haji yang terjangkit flu unta. Akan tetapi, jemaah haji asal Indonesia sangat berisiko, karena mayoritas berusia lebih dari 60 tahun, dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi.