9 Cara Alami Menurunkan Asam Urat
Melakukan beberapa perubahan sederhana namun efektif pada pola makan dan kebiasaan sehari-hari Anda dapat membantu mengelola dan menurunkan kadar asam urat secara alami.
Berikut cara alami menurunkan kadar asam urat
1. Batasi Makanan Kaya Purin
Purin adalah senyawa yang, ketika dipecah, menghasilkan asam urat. Mengurangi asupan makanan kaya purin dapat membantu mencegah penumpukan asam urat berlebih.
Batasi konsumsi daging merah, jeroan seperti hati dan ginjal, ikan berminyak seperti sarden dan ikan teri, serta kerang-kerangan tertentu.
Meskipun beberapa sayuran juga mengandung purin, sayuran tersebut cenderung tidak memicu gejala dan dapat dikonsumsi dalam jumlah sedang.
2. Hindari gula dan minuman manis
Fruktosa, sejenis gula yang terdapat dalam minuman manis dan makanan olahan, dapat meningkatkan kadar asam urat.
Hal ini meningkatkan pemecahan purin, yang menyebabkan lonjakan produksi asam urat. Hindari minuman ringan, jus buah dengan tambahan gula, dan camilan manis.
Sebaliknya, pilihlah buah utuh, yang mengandung serat dan nutrisi lain yang memperlambat penyerapan gula dan mengurangi risiko lonjakan.
3. Tetap terhidrasi
Minum air yang cukup adalah salah satu cara termudah dan paling efektif untuk mengeluarkan asam urat dari tubuh. Ginjal mengeluarkan hingga 70% asam urat, dan tetap terhidrasi dengan baik mendukung proses ini.
Usahakan minum setidaknya 8–10 gelas air setiap hari. Membawa botol air dan mengatur pengingat dapat membantu Anda membangun kebiasaan sehat ini. Hidrasi adalah kuncinya
4. Hindari alkohol
Alkohol, terutama bir, tidak hanya mengandung purin tetapi juga mengganggu kemampuan tubuh untuk mengeluarkan asam urat. Alkohol meningkatkan asam laktat dalam tubuh, yang bersaing dengan asam urat untuk dikeluarkan melalui ginjal.
Membatasi atau menghindari alkohol dapat membantu mengurangi kadar asam urat Anda secara signifikan dan mencegah kambuhnya penyakit jika Anda rentan terhadap asam urat.
5. Minum kopi secukupnya
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah sedang dapat menurunkan kadar asam urat. Kopi tampaknya mengganggu pemecahan purin dan meningkatkan ekskresi asam urat.
Namun, hindari menambahkan gula atau krimer tinggi lemak, yang dapat menetralkan manfaatnya. Pilihlah kopi hitam polos atau kopi dengan susu rendah lemak.
6. Turunkan berat badan berlebih
Kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan kadar asam urat yang lebih tinggi. Lemak berlebih dapat mengganggu fungsi ginjal dan meningkatkan produksi asam urat.
Penurunan berat badan secara bertahap dan berkelanjutan melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur dapat meningkatkan kemampuan tubuh Anda untuk mengelola asam urat.
Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program penurunan berat badan apa pun, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.
7. Kelola kadar gula darah
Resistensi insulin dan gula darah tinggi dikaitkan dengan peningkatan asam urat. Orang dengan pradiabetes atau diabetes sangat berisiko.
Menjaga kadar gula darah yang sehat melalui pola makan, olahraga, dan pemantauan rutin dapat membantu menurunkan asam urat dan meningkatkan kesehatan metabolisme secara keseluruhan.
8. Tambahkan lebih banyak serat ke dalam menu makanan Anda
Serat tidak hanya mendukung pencernaan yang sehat, tetapi juga membantu mengatur kadar gula darah dan insulin, yang merupakan faktor-faktor yang memengaruhi asam urat.
Makanan berserat tinggi seperti oat, kacang-kacangan, buah-buahan, sayur-sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu mengurangi kadar asam urat.
Usahakan untuk meningkatkan asupan Anda secara bertahap menjadi 22–34 gram per hari untuk menghindari ketidaknyamanan gastrointestinal.
9. Tingkatkan asupan vitamin C
Vitamin C adalah antioksidan kuat yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat. Vitamin ini meningkatkan fungsi ginjal dan dapat membantu meningkatkan ekskresi asam urat.
Tambahkan lebih banyak asupan buah jeruk, stroberi, paprika, dan sayuran hijau ke dalam menu makanan Anda. Anda juga dapat mempertimbangkan suplemen vitamin C, tetapi konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan untuk dosis yang tepat.
