Bisnis.com, JAKARTA — Seiring perkembangan zaman, ancaman tidak lagi hanya datang dari dunia fisik, tetapi juga dari dunia digital.
Dahulu, orang tua mengajarkan anak hal-hal dasar tentang keselamatan, seperti menengok ke kiri dan kanan sebelum menyeberang jalan, berhenti bermain ketika sore, dan berguling jika terbakar, atau pentingnya memakai helm saat bersepeda.
Namun, mereka mungkin tidak pernah duduk bersama anak untuk membahas soal perundungan siber atau pentingnya menjaga kerahasiaan kata sandi. Mereka tak perlu khawatir apakah nama pengguna Anda membocorkan terlalu banyak informasi pribadi, atau apakah ada orang asing yang menonton video keseharian Anda di YouTube.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Selasa (29/07/2025), tetapi dengan perencanaan yang matang dan dukungan teknologi, Anda dapat menciptakan pengalaman online yang lebih aman bagi anak-anak sekaligus memberi ketenangan bagi diri Anda sendiri.
Simak 8 tips parenting menjaga keamanan anak di dunia digital:
1. Bicarakan Risiko Akses Internet kepada Anak
Akses ke orang lain dan informasi sepanjang waktu adalah hal yang sudah dianggap biasa oleh anak-anak saat ini. Mereka tumbuh di dunia di mana internet selalu tersedia. Namun, kemudahan ini juga disertai dengan tanggung jawab yang mungkin belum mereka pahami tanpa bimbingan orang tua.
Anak-anak terus-menerus terpapar berbagai ide dan informasi di internet, tetapi mereka belum tentu bisa membedakan mana yang benar, aman, atau sesuai dengan usia mereka. Di sinilah peran orang tua dan pengasuh penting untuk membimbing anak memilah mana konten yang bermanfaat dan mana yang berpotensi membahayakan.
Anda tidak perlu langsung membicarakan topik berat seperti perdagangan manusia kepada anak usia 9 tahun. Namun, Anda bisa menjelaskan secara sederhana bahwa ada orang-orang yang menggunakan internet untuk hal-hal buruk.
Penting juga untuk menjelaskan langkah-langkah yang Anda ambil sebagai orang tua untuk melindungi mereka, serta menekankan bahwa mereka selalu bisa berbicara kepada Anda jika merasa bingung, khawatir, atau takut akan sesuatu yang mereka temui di dunia online.
2. Manfaatkan Alat Keamanan Internet
Terdapat alat keamanan dasar yang dapat melindungi seluruh keluarga saat menjelajah internet. Pasang firewall dan perangkat lunak antivirus, serta pastikan pembaruan perangkat lunak selalu dilakukan. Jika komputer Anda aman, kemungkinan besar anak-anak Anda juga akan lebih aman.
Berikut beberapa alat lain yang bisa Anda gunakan untuk menyaring apa saja yang bisa dilihat anak-anak secara online:
- SafeSearch adalah alat gratis dari Google yang memblokir situs dengan materi dewasa eksplisit.
Kelebihan: Sangat mudah diatur dan dapat menghindari hasil pencarian yang mengandung ketelanjangan dan konten tidak pantas lainnya.
Kekurangan: Tidak sepenuhnya efektif, dan beberapa konten masih bisa lolos dari penyaringan.
3. Bicarakan dengan Anak tentang Pentingnya Melindungi Privasi Mereka
Pastikan anak-anak Anda tahu bahwa membagikan informasi pribadi secara online itu tidak aman. Jelaskan secara spesifik informasi apa saja yang tidak boleh mereka bagikan: nama lengkap, alamat rumah, nomor telepon, email, foto, dan nama sekolah.
Jika mereka menggunakan situs atau platform tempat mereka bisa berkomunikasi dengan pengguna lain, ajarkan untuk tidak menanggapi pesan yang menyakitkan, tidak membuat janji bertemu dengan seseorang secara langsung, dan tidak membuka email dari orang yang tidak mereka kenal.
4. Tetapkan Aturan (dan Konsisten Menjalankannya)
Menetapkan batasan yang jelas sangat penting untuk membangun kebiasaan online yang sehat bagi anak.
Seperti halnya aturan lain di rumah, kenyamanan Anda terhadap aktivitas tertentu bisa berbeda dengan orang tua lainnya. Misalnya, Anda hanya memperbolehkan makan di meja makan, sedangkan keluarga teman anak Anda membolehkan makan di sofa. Setiap keluarga punya cara masing-masing, dan itu wajar.
Pedoman penggunaan internet dalam keluarga Anda akan bergantung pada preferensi pribadi, serta faktor seperti usia dan tingkat kedewasaan anak. Yang terpenting adalah Anda menetapkan aturan dasar (apa pun itu) sejak awal dan konsisten dalam menerapkannya.
Beberapa hal yang bisa dipertimbangkan orang tua saat anak menggunakan internet:
- Pada jam berapa anak Anda diizinkan menggunakan perangkat?
- Kapan perangkat harus disimpan atau dimatikan?
- Apa konsekuensi jika mereka melanggar aturan tersebut?
5. Tetapkan Situs yang Boleh Dikunjungi Anak
Jelaskan dengan jelas situs-situs mana saja yang boleh dikunjungi oleh anak-anak Anda. Anda bahkan bisa membuat daftar situs tersebut dan menempelkannya di dekat komputer atau tablet sebagai panduan cepat.
Dengan begitu, jika anak merasa bosan dengan satu situs, mereka memiliki daftar situs aman yang bisa dijelajahi tanpa harus membuka situs yang belum Anda setujui. Cara ini membantu mencegah mereka mengakses situs yang tidak diizinkan.
6. Pastikan Anak Membedakan Internet dan Dunia Nyata
Anak-anak cenderung percaya apa pun yang mereka lihat di internet, dan berisiko meniru tren yang berbahaya atau tidak masuk akal. Oleh karena itu, penting untuk berdiskusi dengan anak tentang cara menilai dan mengenali informasi yang salah atau menyesatkan agar mereka lebih kritis dalam menghadapi konten online.
7. Pantau Anak Saat Menggunakan Perangkat Digital
Pastikan perangkat digital anak Anda diletakkan di area rumah yang mudah Anda awasi. Ketika anak tahu bahwa Anda bisa mengawasi aktivitas mereka kapan saja, mereka cenderung akan mengakses situs yang Anda telah disetujui.
Menempatkan anak dekat dengan Anda saat mereka menggunakan perangkat digital di saat Anda mengerjakan pekerjaan rumah adalah cara mudah untuk menunjukkan perhatian terhadap aktivitas online mereka sekaligus memantau bagaimana mereka berinteraksi secara digital.
8. Jaga Komunikasi Tetap Terbuka
Kunci utama adalah komunikasi. Dorong anak-anak untuk datang kepada Anda jika mereka menemukan sesuatu yang tidak pantas, baik disengaja maupun tidak. Yakinkan mereka bahwa Anda tidak akan marah, menyalahkan, atau melarang mereka menggunakan gadget. Membangun kepercayaan adalah proses dua arah, jadi pastikan Anda menepati janji yang telah dibuat.
Membiasakan anak menerapkan keamanan online sejak dini akan menjadi bekal berharga sepanjang hidup mereka. Bagaimanapun, internet dan para peretasnya tidak akan hilang begitu saja. (Muhamad Ichsan Febrian)