Bisnis.com, JAKARTA - Tidak semua nyeri perut berasal dari masalah pencernaan. Dalam sejumlah kasus, nyeri hebat pada perut justru bisa menjadi pertanda kondisi yang mengancam jiwa. Salah satu contoh penyakitnya adalah diseksi aorta, robekan besar pada pembuluh darah utama tubuh manusia.
Dilansir dari ncbi.nlm.nih.gov Diseksi aorta adalah kondisi yang mengancam jiwa yang ditandai dengan robeknya dinding aorta, yang menciptakan lumen palsu yang dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ vital.
Kondisi ini biasanya ditandai dengan nyeri dada atau punggung yang tiba-tiba dan parah, serta dapat menyebabkan komplikasi fatal seperti ruptur aorta, tamponade jantung, atau iskemia organ. Deteksi dini, pencitraan yang cepat, dan penanganan bedah atau medis yang tepat sangat penting untuk kelangsungan hidup.
Baca Juga Tips Sehat, Cara Mencegah Kanker Perut |
---|
Penanganannya melibatkan pendekatan multifaset, termasuk pengendalian tekanan darah, manajemen nyeri, dan potensi intervensi bedah, tergantung pada jenis dan lokasi diseksi. Tindak lanjut jangka panjang sangat penting untuk memantau komplikasi seperti rediseksi, pembentukan aneurisma, dan kejadian kardiovaskular.
Dilansir dari mayoclinic, diseksi aorta disebabkan oleh melemahnya area dinding aorta.
Diseksi aorta dibagi menjadi dua kelompok, tergantung pada bagian aorta mana yang terpengaruh:
1. Tipe A. Tipe yang lebih umum dan berbahaya ini melibatkan robekan pada bagian aorta tempat aorta keluar dari jantung. Robekan juga dapat terjadi di aorta bagian atas (aorta asendens), yang dapat meluas ke perut.
2. Tipe B. Tipe ini melibatkan robekan pada aorta bagian bawah saja (aorta desendens), yang juga dapat meluas ke perut.
Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko diseksi aorta meliputi:
- Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi)
- Pengerasan arteri (aterosklerosis)
- Arteri yang melemah dan menonjol (aneurisma aorta)
- Cacat katup aorta (katup aorta bikuspid)
- Penyempitan aorta saat lahir (koarktasio aorta)
Gejala Diseksi Aorta
Diseksi aorta kerap disalahartikan sebagai gangguan lambung atau muskuloskeletal. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Nyeri dada atau perut hebat yang datang tiba-tiba
- Nyeri menjalar ke punggung, leher, atau bahu
- Sesak napas, rasa lemas mendadak, hingga pingsan
- Riwayat hipertensi, penyakit jantung, atau penggunaan obat pengencer darah
Penanganan cepat dan tepat menjadi kunci keselamatan dalam kasus diseksi aorta. Jika mengalami gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke Heartology Cardiovascular Hospital.
Kasus inilah yang baru-baru ini berhasil ditangani oleh tim medis multidisiplin Heartology Cardiovascular Hospital. Seorang pasien perempuan berusia 64 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut hebat yang ternyata merupakan gejala diseksi aorta Stanford A, DeBakey I—robekan yang membentang dari akar aorta (aortic root) hingga ke lengkung aorta.
Kasus ini semakin menantang adalah riwayat pasien yang telah menjalani operasi penggantian katup jantung (mechanical AVR) di luar negeri pada tahun sebelumnya dan masih mengkonsumsi obat pengencer darah (antikoagulan). Dengan risiko perdarahan tinggi dan kondisi aorta yang tegang serta rentan pecah, operasi lanjutan (redo surgery) menjadi sangat berisiko, namun satu-satunya pilihan untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Dipimpin oleh dr. Dicky A. Wartono, Sp.BTKV, dokter spesialis bedah jantung dan pembuluh darah di Heartology, tim Heartology memutuskan untuk segera melakukan operasi besar yang mencakup Penggantian aortic root, aorta asendens, dan hemiarch dan juga reimplantasi kedua pembuluh darah koroner.
Tim menghadapi tantangan serius berupa perlengketan hebat (adhesi) di sepanjang permukaan jantung (epikardium), serta keberadaan lumen palsu (false lumen) dan robekan besar pada aorta. Namun, berkat koordinasi yang solid dan keahlian tingkat tinggi, operasi berlangsung sukses tanpa komplikasi intraoperatif.
Keberhasilan penanganan kasus ini menegaskan kapabilitas Heartology dalam menangani operasi redo bedah jantung, termasuk kasus-kasus yang merupakan komplikasi dari tindakan medis sebelumnya di luar negeri.
“Keberhasilan operasi ini merupakan hasil dari diagnosis yang cepat, keputusan medis yang tepat, dan koordinasi tim multidisiplin yang sangat solid. Setiap detik sangat berarti dalam kasus seperti ini,” ungkap dr. Dicky.
Heartology terus menerima dan menangani berbagai kasus serupa yang membutuhkan pendekatan lintas keahlian, pengalaman luas, serta fasilitas medis yang memadai.