Bisnis.com, JAKARTA - Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) mengganggu kehidupan sehari-hari kita dengan gejala rasa panas di dada, rasa tidak nyaman, dan kembung.
Meskipun bagi sebagian orang mungkin tidak terlalu serius, GERD bisa sangat mengganggu.
Dilansir dari timesofindia, GERD adalah kondisi kronis yang ditandai dengan refluks asam lambung yang teratur, biasanya diperburuk oleh kebiasaan sehari-hari. Namun, dengan pengobatan yang tepat dan sedikit perubahan gaya hidup, kondisi fatal ini dapat dikendalikan.
Refluks gastroesofageal terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan dan menyebabkan rasa panas di dada. Aliran balik ini disebut refluks asam, dan dapat mengiritasi lapisan kerongkongan. Jika Anda merasakan benjolan di tenggorokan, kesulitan menelan, atau rasa tidak nyaman di perut bagian atas atau dada, maka Anda mengalami refluks asam.
Berikut adalah lima modifikasi gaya hidup yang membantu meringankan gejala GERD dan kesehatan pencernaan
1. Makan dalam porsi kecil, lebih sering
Makan dalam porsi besar dapat membuat lambung tegang, sehingga refluks lebih mungkin terjadi. Alih-alih tiga kali makan besar sehari, makanlah dalam porsi kecil. Makanlah lima hingga enam kali dalam porsi kecil sepanjang hari. Saat makan, pastikan Anda mengunyah makanan dengan baik dan makan perlahan.
Jangan makan sambil menonton TV atau layar ponsel. Berlatih makan dengan penuh kesadaran dapat mencegah makan berlebihan dan mengurangi tekanan pada LES. Jika Anda sering mengalami refluks asam, jangan makan 2-3 jam sebelum tidur agar tubuh punya waktu untuk mencerna makanan yang Anda makan sebelum tidur.
2. Ubah posisi tidur Anda
Salah satu refluks asam yang paling sering terjadi adalah refluks asam di malam hari. Kondisi ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan ketidaknyamanan di pagi hari. Untungnya, jika Anda mencoba dan membuat beberapa perubahan kecil pada lingkungan tidur Anda, hal itu akan membantu mengatasi masalah ini. Tidurlah miring ke kiri, tinggikan kepala tempat tidur 15-20 cm untuk membantu mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Hindari penggunaan bantal tambahan yang membuat leher tegang; hal ini akan memperparah refluks asam lambung.
3. Kurangi konsumsi alkohol
Tembakau dan alkohol dapat melemahkan dan mengiritasi esofagus, sehingga meringankan gejala GERD. Jika Anda seorang perokok, manfaatkan bantuan atau program untuk berhenti merokok sekarang juga. Batasi asupan alkohol Anda secara bertahap.
Mulailah dengan memperhatikan dan menghindari pemicu seperti anggur, bir, dan minuman keras. Namun, pastikan untuk menetapkan batasan yang realistis, praktikkan secukupnya, dan jangan minum alkohol menjelang tidur. Perlu diingat, kedua kebiasaan ini memiliki risiko kesehatan jangka panjang selain GERD; ini hanyalah sebagian dari masalah yang lebih besar.
| Baca Juga Tips Sehat Berpuasa bagi Penderita GERD |
|---|
4. Kendalikan tingkat stres
Stres kronis dapat memperburuk gejala GERD. Stres dapat memicu peningkatan produksi asam lambung dan peningkatan sensitivitas terhadap refluks, memperparah ketidaknyamanan yang mungkin ringan.
Stres juga dapat berkontribusi pada kebiasaan yang memperparah GERD seperti makan terlalu banyak, postur tubuh yang buruk, dan peningkatan konsumsi kafein. Berlatihlah yoga dan meditasi serta konsumsi makanan seimbang untuk mengatasi stres Anda. Bahkan latihan kecil seperti berjalan kaki selama 10 menit sehari dapat membantu menenangkan sistem saraf Anda.
5. Jaga berat badan yang sehat
Berat badan, sebagai salah satu penyebab utama refluks asam, terutama jika berat badan Anda terdistribusi terpusat di sekitar perut, menambah tekanan pada lambung dan dapat menyebabkan sfingter esofagus bagian bawah (LES) berelaksasi secara tidak normal, yang memungkinkan asam mengalir ke esofagus, yang mengakibatkan GERD. Prioritaskan perubahan bertahap dan berkelanjutan—seperti mengonsumsi lebih banyak makanan utuh, mengurangi porsi makan, dan berolahraga secara rutin.
