Sel kanker/reuters
Health

Ini Bedanya Keputihan Biasa dan Keputihan Karena Kanker Serviks

Mutiara Nabila
Rabu, 25 Juni 2025 - 15:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak diderita oleh wanita. Gejalanya yang tidak khas membuatnya sulit dikenali dan sering diabaikan. 

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia, Profesor Yudi Mulyana Hidayat mengatakan bahwa kanker serviks sering kali tidak menimbulkan gejala. Hal ini membuat semakin banyak wanita rentan terkena penyakit ini. 

Prof. Yudi mengungkapkan bahwa saat ini, virus penyebab kanker serviks, yakni Human Papilloma Virus (HPV) sudah beredar di lingkungan, sehingga bisa menempel di mana saja dan menginfeksi siapa saja. 

Di Indonesia, ada sekitar 99,8 juta wanita yang berusia di atas 15 tahun yang berisiko menderita kanker serviks. Setiap tahunnya ada sekitar 36.633 wanita yang didiagnosis kanker serviks dan 21.003 di antaranya meninggal karena kondisi tersebut. 

"Ini mengapa kanker serviks sering kali disebut Ladies Silent Killer, pembunuh diam-diam khusus wanita," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (24/6/2025). 

Prof. Yudi menegaskan bahwa penyakit ini bisa dialami semua wanita, terutama yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. 

"Karena virus HPV ini sudah ada di mana-mana, jadi bisa saja menempel di kulit. Kemudian akhirnya masuk ke dalam mulut dan leher rahim saat melakukan penetrasi ketika berhubungan badan," jelasnya. 

Meskipun di stadium awal kanker serviks sering tidak menimbulkan gejala, namun ada beberapa gejala yang bisa terlihat di antaranya perdarahan dan nyeri ketika berhubungan seksual, menstruasi menjadi lebih lama dengan volume darah lebih banyak dari biasanya, dan keputihan. 

Beda Keputihan Biasa dengan Keputihan karena Kanker Serviks

Profesor Yudi menjelaskan bahwa keputihan adalah peristiwa keluarnya cairan atau lendir dari vagina selain darah. Keputihan merupakan proses alami yang terjadi baik untuk menjaga kebersihan dan kelembapan vagina, atau terjadi karena ada perubahan hormonal. 

Pada keputihan normal, hanya terjadi beberapa hari, tidak berwarna atau bening, dan tidak berbau. Keputihan pada umumnya keluar ketika sedang berhubungan badan, dan menjelang atau sesudah menstruasi. 

Sementara itu, jika keputihan keluar di luar waktu menstruasi, berwarna seperti putih, kuning, hijau, atau bahkan kemerahan, dan berbau, menjadi pertanda ada yang salah di dalam vagina. 

"Warna putih atau kuning itu artinya ada mikro-organisme atau kuman lain. Biasanya bisa kita obati sesuai dengan penyebabnya. Nah yang parah itu, kalau sudah berbau, dan berwarna merah, itu sudah kanker dan biasanya sudah di stadium akhir," jelasnya. 

Pencegahan Kanker Serviks

Meskipun disebutkan bahwa virus penyebab kanker serviks sudah beredar di mana-mana dan bisa menempel pada siapa saja, namun peyakit ini bisa sepenuhnya dicegah dengan vaksinasi. 

Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks POGI Dr. Fitriyadi Kusuma mengatakan bahwa vaksinasi HPV direkomendasikan dilakukan pada rentang usia 10-45 tahun. 

Vaksin HPV disarankan untuk diberikan sebelum menikah, tapi juga terbuka untuk diberikan setelah menikah bahkan setelah melahirkan.

POGI merekomendasikan wanita di atas usia 15 tahun mendapatkan vaksin 9vHPV atau 4vHPV sebanyak tiga dosis dengan jarak 0-2-6 bulan. 

"Setelah mendapatkan tiga dosis vaksin ini, bisa untuk melindungi diri dari kanker serviks seumur hidup, dan tidak perlu mengulang vaksinasi kembali," terangnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro