Bisnis.com, JAKARTA — Jagat dunia maya kembali diramaikan oleh perubahan wajah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang diduga terkena penyakit Stevens-Johnson Syndrome.
Stevens-Johnson Syndrome (SJS) merupakan gangguan langka dan serius pada kulit serta selaput lendir. Ini ditandai dengan munculnya ruam dan lepuhan di kulit, lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, dan kelamin.
Penyakit Stevens-Johnson Syndrome (SJS) dapat menyebabkan komplikasi serius bila tidak segera ditangani. Jika mengalami kondisi ini, Anda kemungkinan besar akan dirawat di rumah sakit.
Dilansir dari Mayoclinic, Senin (23/06/2025), Steven-Johnson Syndrome (SJS) adalah penyakit langka dan sulit diprediksi. Tenaga medis mungkin tidak selalu bisa menentukan penyebab pastinya, namun kondisi ini umumnya dipicu oleh penggunaan obat-obatan, infeksi, atau kombinasi keduanya.
Penyebab Steven-Johnson Syndrome (SJS)
1. Obat-obatan
- Obat asam urat, seperti allopurinol
- Obat untuk kejang dan gangguan mental (antikonvulsan dan antipsikotik)
- Antibiotik golongan sulfonamida (termasuk sulfasalazine)
- Nevirapine (Viramune, Viramune XR) untuk HIV
- Obat pereda nyeri seperti paracetamol (acetaminophen), ibuprofen (Advil, Motrin), dan naproksen sodium (Aleve)
2. Infeksi
Infeksi yang dapat menyebabkan Stevens-Johnson Syndrome (SJS) antara lain pneumonia dan HIV.
Gejala Klinis pada Penderita Steven-Johnson Syndrome (SJS)
Gejala awal (1–3 hari sebelum ruam muncul):
- Demam
- Sakit pada mulut dan tenggorokan
- Kelelahan
- Mata terasa panas atau terbakar
Gejala penyakit yang berkembang:
- Nyeri kulit yang meluas tanpa sebab jelas
- Ruam merah atau ungu yang menyebar
- Lepuhan pada kulit dan selaput lendir di mulut, hidung, mata, dan alat kelamin
- Kulit mengelupas beberapa hari setelah lepuhan muncul
Komplikasi Steven-Johnson Syndrome (SJS)
Dilansir dari Alodokter, jika tidak ditangani dengan tepat, sindrom Stevens-Johnson berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi berikut ini:
- Kerusakan paru-paru yang dapat memicu gagal napas
- Kerusakan kulit permanen, seperti perubahan warna, benjolan, atau bekas luka pada kulit yang dapat menyebabkan rambut rontok, kulit mengerut dan tertarik (kontraktur), serta kuku tumbuh tidak normal
- Peradangan pada mata yang dapat memicu kerusakan jaringan mata, bahkan kebutaan
- Peradangan organ dalam, seperti pneumonia, miokarditis, nefritis, hepatitis, dan striktur esofagus
- Dehidrasi
- Infeksi aliran darah (sepsis)
- Infeksi bakteri pada kulit (selulitis)
- Nekrolisis epidermal toksik (NET), yang ditandai dengan perluasan ruam, jika sindrom Stevens-Johnson makin parah
Kapan harus menemui dokter saat sakit SJS?
Stevens-Johnson Syndrome (SJS) adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah pada SJS, sangat penting untuk segera mendapatkan bantuan medis darurat guna mencegah komplikasi yang lebih parah.
Reaksi yang disebabkan oleh obat-obatan bisa muncul kapan saja selama Anda mengonsumsi obat tersebut, maupun hingga dua minggu setelah penghentian pemakaian. Oleh karena itu, respons cepat sangat dibutuhkan dalam menghadapi kondisi ini. (Muhamad Ichsan Febrian)