Jemaah haji yang kelelahan berisiko terkena serangan jantung. Bisnis/Reni Lestari.
Health

Waspada Serangan Jantung saat Haji, 19 Jemaah Meninggal Dunia

Redaksi
Rabu, 28 Mei 2025 - 11:28
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 19 jemaah calon haji asal Indonesia meninggal dunia karena serangan jantung yang dialami, dipicu cuaca ekstrem dan kelelahan.

Sebagian besar kasus kematian jemaah haji disebabkan oleh penyakit bawaan yang kambuh akibat kelelahan fisik dan cuaca ekstrem di Tanah Suci. Salah satu penyebab utama kematian tersebut adalah serangan jantung, yang merupakan kondisi medis serius dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Apa Itu Serangan Jantung?

Dilansir dari myclevelandclinic.org, Rabu (28/5/2025), serangan jantung (myocardial infarction) adalah kondisi darurat medis ketika otot jantung mulai mati karena aliran darah ke jantung tidak mencukupi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyumbatan pada arteri yang memasok darah ke jantung.

Jika aliran darah tidak segera dipulihkan oleh tenaga medis, serangan jantung dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jantung dan berujung pada kematian.

Adapun gejala serangan jantung bisa berbeda-beda pada setiap orang. Beberapa mengalami gejala ringan, ada pula yang mengalami gejala berat, bahkan sebagian tidak merasakan gejala sama sekali. Namun secara umum, gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

• Nyeri dada yang terasa seperti tekanan, sesak, nyeri, tertekan, atau terasa seperti diremas

• Nyeri atau ketidaknyamanan yang menyebar ke bahu, lengan, punggung, leher, rahang, gigi, atau perut bagian atas

• Keringat dingin

• Kelelahan

• Rasa panas di dada atau gangguan pencernaan

• Pusing atau merasa seperti akan pingsan

• Mual

• Sesak napas

Bagaimana Cara Penanganan dan Pencegahan Serangan Jantung?

Penanganan dini sangat penting untuk mengurangi dampak serangan jantung. Penanganan ini bertujuan mengembalikan aliran darah ke otot jantung dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Perawatan umum meliputi:

• Pemasangan stent untuk membuka arteri yang tersumbat

• Operasi bypass arteri koroner

• Pemberian obat trombolisis atau pelarut bekuan darah

Pencegahan Dini:

Mengingat tingginya risiko serangan jantung, terutama dalam situasi fisik berat seperti ibadah haji, pencegahan dini menjadi kunci utama. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

• Menjaga pola makan sehat, rendah lemak jenuh dan kolesterol

• Menghindari merokok dan asap rokok

• Rutin berolahraga sesuai kemampuan dan usia

• Mengelola stres dengan baik

• Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama bagi yang memiliki riwayat hipertensi, diabetes, atau kolesterol tinggi

• Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter bagi penderita penyakit jantung

• Menghindari aktivitas fisik berlebihan saat cuaca ekstrem atau saat tubuh kelelahan

Dengan pemahaman yang tepat dan tindakan preventif yang dilakukan sejak dini, diharapkan risiko kematian akibat serangan jantung pada jemaah haji maupun masyarakat umum dapat ditekan secara signifikan. (Siti Laela)

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro