Bisnis.com, JAKARTA - Nail art kini menjadi salah satu tren kecantikan yang sangat digemari, terutama oleh kalangan perempuan. Dengan berbagai desain menarik dan teknik yang semakin kreatif, nail (kuku) art mampu mempercantik tampilan tangan dan menjadi bagian dari ekspresi diri.
Namun, di balik keindahan tersebut, penting untuk memahami bahwa nail art juga memiliki potensi risiko bagi kesehatan kuku dan kulit.
Apa itu Nail Art?
Dilansir dari picsnail.com, Jumat (2/5/2025) istilah nail art merujuk pada berbagai metode dekorasi kuku, mulai dari penggunaan elemen dekoratif sederhana, desain, atau dengan lukisan mikro, hingga aplikasi tiga dimensi yang paling rumit yang direalisasikan dengan seni underglass.
Apa Saja Efek Sampingnya?
1. Cedera Fisik
Dilansir dari timesofindia.com, luka, sayatan, atau tusukan pada kulit sekitar kuku saat pemotongan, perawatan kutikula, atau pemasangan kuku palsu. Dapat menyebabkan rasa sakit dan meningkatkan risiko infeksi.
2. Reaksi Alergi
Produk nail art seperti cat kuku, gel, akrilik, dan penghapus cat mengandung bahan kimia (formaldehida, toluena, DBP) yang bisa memicu alergi. Gejala: gatal, kemerahan, bengkak, iritasi, hingga dermatitis kontak.
3. Kerusakan Kuku
Pengikisan dan pengamplasan berlebihan dapat menyebabkan kuku menjadi tipis, rapuh, dan mudah patah. Pengangkatan kuku palsu yang tidak tepat dapat merusak lapisan kuku alami. Penggunaan rutin tanpa jeda dapat menyebabkan kerusakan permanen.
4. Infeksi
Infeksi bakteri, jamur, atau virus bisa terjadi jika alat tidak disterilkan dengan benar. Kuku bisa mengalami perubahan warna, pembusukan, hingga infeksi serius pada kulit sekitar kuku.
5. Penyebaran Penyakit Alat yang digunakan bergantian tanpa sterilisasi dapat menjadi media penyebaran penyakit antar pelanggan.
Lalu Bagaimana Cara Mendapatkan Kuku yang Sehat?
Dilansir dari mayoclinic.org, simak cara mendapatkan kuku sehat tanpa nail art:
1. Jaga kuku tetap kering dan bersih Mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur; gunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan yang basah atau menggunakan bahan kimia.
2. Jaga kebersihan kuku dengan baik Potong kuku lurus menggunakan gunting atau alat pemotong kuku yang tajam, lalu bulatkan ujungnya dengan lembut.
3. Gunakan pelembap secara rutin
Oleskan juga ke kuku dan kutikula saat menggunakan lotion tangan.
4. Gunakan lapisan pelindung
Penguat kuku dapat membantu mengurangi risiko kuku patah. 5. Pertimbangkan suplemen biotin
Dapat membantu memperkuat kuku yang lemah atau rapuh (konsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan).
Meskipun nail art menawarkan tampilan kuku yang indah dan estetis, penting untuk mempertimbangkan keamanan serta kesehatan kuku. (Siti Laela)