Pegawai menghitung mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu gerai penukaran uang di Jakarta, Selasa (8/4/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Travel

Daftar 10 Mata Uang dengan Nilai Tertinggi di Dunia Pada 2025

Mutiara Nabila
Rabu, 30 April 2025 - 13:53
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS secara umum dianggap sebagai mata uang terkuat di dunia, dan tentu saja mata uang ini merupakan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di panggung global dengan selisih tertentu.

Namun, mungkin mengejutkan, "dolar AS" bukanlah yang terkuat dari sekitar 180 mata uang "fiat" tradisional yang diakui sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh dunia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa secara resmi mengakui 180 mata uang yang digunakan di 195 negara. 

Namun, berbagai faktor lokal dan global menentukan nilai mata uang, termasuk penawaran dan permintaan di pasar valuta asing, tingkat inflasi, kinerja ekonomi domestik, kebijakan bank sentral, dan stabilitas ekonomi negara penerbit secara keseluruhan.

Mengutip Forbes, kekuatan mata uang juga seperti rapor keuangan suatu negara. Hal ini mencerminkan kesehatan ekonomi, stabilitas, dan kekuatan perdagangan global negara tersebut. 

Adapun, faktor utama penentu kekuatan mata uang berikut ini:

1. Stabilitas ekonomi

Negara-negara dengan ekonomi yang kuat dan inflasi yang rendah cenderung memiliki mata uang yang lebih kuat. Ketika harga stabil dan ekonomi dapat tumbuh dengan stabil, mata uang biasanya akan mengikutinya.

2. Cadangan devisa

Cadangan mata uang asing yang tinggi membantu memperkuat mata uang suatu negara. Cadangan ini bertindak seperti jaring pengaman keuangan, membantu menjaga mata uang tetap stabil bahkan ketika pasar bergejolak.

3. Neraca perdagangan

Ketika suatu negara mengekspor lebih banyak daripada yang diimpornya, sehingga menciptakan surplus perdagangan, mata uangnya sering kali menguat. Arus perdagangan yang positif ini berarti lebih banyak pembeli asing yang membutuhkan mata uang lokal, sehingga meningkatkan nilainya.

Bagaimana Mata Uang Asing Dihargai?

Mata uang asing diperdagangkan secara berpasangan, seperti membeli dolar AS dengan rupiah atau dolar AS dengan pound Inggris. Akibatnya, mata uang selalu dihargai relatif terhadap mata uang lain, yang dikenal sebagai "nilai tukar".

Sebagian besar mata uang "floating", yang berarti nilainya berfluktuasi tergantung pada permintaan dan penawaran. Namun, beberapa mata uang sudah "dipatok", yang berarti nilainya relatif terhadap mata uang lain, ditetapkan pada nilai yang disepakati.

Nilai tukar memengaruhi biaya barang dan jasa dalam mata uang asing. Misalnya, jika pound melemah terhadap dolar, liburan di AS akan lebih mahal dalam pound sterling.

Namun, pergerakan nilai tukar juga menciptakan peluang bagi investor untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan valuta asing. 

Halaman:
  1. 1
  2. 2
Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro