Cuaca Ekstrem Ancam Kesehatan Kulit, Bagaimana Mengatasinya?/halodoc
Health

Kiat Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Cuaca Ekstrem

Mutiara Nabila
Sabtu, 9 Agustus 2025 - 14:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Melewati pertengahan tahun 2025, Indonesia masih mengalami musim transisi panjang dengan perubahan cuaca tidak menentu, yang diproyeksikan akan berlanjut hingga beberapa waktu mendatang.

Kondisi cuaca ini selain mengancam kesehatan tubuh, membuat banyak orang mudah sakit, juga mengancam kesehatan kulit

Kesehatan kulit seringkali menjadi cerminan kondisi tubuh seseorang, di tengah perubahan cuaca ekstrem dan tekanan gaya hidup modern, seperti polusi di kota besar, stres pekerjaan, dan pola makan yang tidak seimbang. 

Faktor-faktor ini dapat memicu dan memperburuk berbagai masalah kulit seperti jerawat, kulit kering, dan gangguan kulit lainnya. 

"Perubahan cuaca yang drastis dan gaya hidup yang tidak sehat dapat memicu respons kulit yang tidak diinginkan, bahkan memicu stres yang berdampak pada kesehatan fisik dan emosional secara keseluruhan. Misalnya, kulit berjerawat, produksi minyak berlebih dan pori tersumbat, sementara stres akibat suhu memicu hormon kortisol yang memperburuk jerawat hormonal. Begitu pula kulit kering yang bisa semakin parah," ujar dokter spesialis kulit dan mitra dokter spesialis Halodoc, Frieda di Jakarta, Rabu (6/8/2025). 

Terkait kesehatan kulit, platform telemedisin Halodoc juga mencatat peningkatan konsultasi kesehatan kulit sebanyak hampir 10% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024. 

Ignasius Hasim, VP Consultation & Diagnostics Halodoc, menyebutkan bahwa keluhan kesehatan kulit seperti jerawat, dermatitis dan pigmentasi  menjadi keluhan terbanyak selama periode tersebut. 

Oleh karena itu, dr. Frieda mengatakan bahwa perawatan kulit tidak cukup hanya dilakukan dari luar, tapi juga perlu pendekatan holistik termasuk menjaga hidrasi, nutrisi, dan manajemen stres. 

Dia Frieda menjelaskan bahwa kulit sebagai lapisan terluar tubuh, senantiasa terpapar oleh lingkungan dan oleh karena itu membutuhkan kemampuan beradaptasi. 

"Apabila gaya hidup dan perawatan kulit tidak dilakukan dengan tepat, skin barrier alami dapat mengalami kerusakan. Hal ini dapat dikenali dengan munculnya gejala seperti kulit mudah memerah, iritasi, ruam, alergi kambuh, dan timbulnya breakout. Oleh karena itu, memilih perawatan kulit yang tepat merupakan hal yang krusial dalam menghadapi risiko dampak perubahan cuaca ekstrem yang kerap terjadi belakangan ini," terangnya. 

Hansen Gandhi, Medical Director L'Oréal Dermatology Beauty menjelaskan bahwa di tengah cuaca ekstrem terdapat dua tantangan utama, yakni paparan sinar matahari yang tidak menentu, dan tingkat polusi yang tinggi. Keduanya dapat memberikan dampak jangka pendek hingga panjang pada kulit. 

Menurut berbagai studi, secara garis besar kesadaran masyarakat Indonesia terhadap dampak negatif paparan sinar matahari baru 65-70%. Jumlah ini masih berada di bawah rerata Asia dan global yang sudah mencapai 71-88%.

"Hanya kurang dari 30% masyarakat menggunakan sunscreen lebih dari 1 kali dalam sehari. Padahal, paparan sinar UVA UVB berlebihan yang tidak ditangani dengan baik serta tingginya paparan polusi dapat meningkatkan potensi terjadinya sunburn, melasma, jerawat, penuaan, alergi, hingga kanker," jelas Hansen. 

Untuk itu, diperlukan perawatan menggunakan produk perawatan kulit mulai dari tabir surya atau sunscreen, dan pelembab yang tak boleh ketinggalan digunakan setiap hari. 

"Penggunaan sunscreen dan pelembab ini bisa dibilang wajib, bahkan saat mendung atau di dalam ruangan. Pelembab juga tetap perlu meskipun kulitnya berminyak untuk menghidrasi kulit. Karena kulit berminyak adalah tanda bahwa kulit sebenarnya sedang dehidrasi," jelas Frieda. 

Dia menambahkan, selain perawatan topikal dari luar, gaya hidup sehat juga dapat menjadi fondasi utama untuk menjaga kulit agar tetap sehat dan kuat sepanjang waktu. 

Gaya hidup sehat ini mencakup:

• Konsumsi nutrisi seimbang untuk menutrisi sel dan memperbaiki skin barrier.

• Hidrasi cukup untuk menjaga kelembapan kulit dari dalam.

• Tidur cukup untuk regenerasi sel kulit.

• Manajemen stres untuk mengontrol hormon penyebab jerawat.

• Olahraga teratur untuk melancarkan sirkulasi darah dan suplai oksigen ke kulit.

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro