Bisnis.com, JAKARTA - Air adalah kebutuhan dasar yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua air itu sama? Mungkin Anda pernah mencicipi air yang rasanya hambar, atau justru sedikit asam dan segar. Bisa jadi, itu karena perbedaan antara air mineral dan air demineral.
Meski terlihat sama secara kasat mata, keduanya memiliki kandungan, fungsi, dan manfaat yang berbeda. Bahkan, jenis air yang Anda konsumsi bisa berdampak pada kesehatan tubuh Anda dalam jangka panjang.
Untuk itu, penting memahami perbedaan keduanya sebelum memilih mana yang paling sesuai untuk kebutuhan harian atau kondisi kesehatan Anda.
Apa itu Air Mineral?
Dilansir dari thespruceeats.com, Senin (21/4/2025) Air mineral berasal dari mata air yang dikenal karena kandungan mineralnya yang beragam, seperti garam dan senyawa belerang. Air mineral bisa berbentuk tidak berkarbonasi (tenang) atau berkarbonasi (mengandung gelembung, juga dikenal sebagai sparkling).
Berdasarkan definisi dan peraturan FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat), air mineral harus mengandung setidaknya 250 bagian per juta (ppm) "total zat terlarut" yang berasal dari sumber air bawah tanah yang terlindungi.
Apa itu Air Demineral?
Dilansir dari atlas-scientific.com, air demineral adalah air yang telah diproses untuk menghilangkan sebagian besar kandungan mineralnya melalui metode seperti distilasi, deionisasi, osmosis balik, elektrodialisis, atau teknologi pemurnian air lainnya.
Meskipun air demineralisasi sangat dibutuhkan dalam berbagai aplikasi industri dan komersial, air ini umumnya tidak dikonsumsi sebagai air minum karena hampir semua kotoran termasuk mineral sudah dihilangkan.
Perbedaan Air Mineral dan Demineral
Simak perbedaan antara air mineral dan air demineral, dilansir dari pdaminfo.pdampintar.id:
1. Kandungan Mineral
Air mineral memiliki kandungan mineral yang lebih banyak dibandingkan air demineral. Air mineral mengandung berbagai mineral penting seperti magnesium, kalium, kalsium, zat besi, hingga seng. Sementara itu, air demineral hampir tidak mengandung mineral sama sekali.
2. Fungsi dan Penggunaan
Air demineral banyak digunakan dalam industri, termasuk industri kecantikan, karena sifatnya yang murni dan tidak mengandung zat tambahan yang dapat mengganggu proses produksi.
3. Rasa
Air demineral cenderung hambar karena tidak memiliki kandungan ion atau mineral. Sebaliknya, air mineral—terutama yang mengandung kalsium tinggi—dapat memiliki rasa pahit atau sedikit asam.
4. Tekstur dan Sensasi Rasa
Air mineral biasanya memberikan sensasi rasa yang lebih segar dan memiliki ciri khas tertentu karena kandungan nutrisinya. Teksturnya juga cenderung lebih "berat" dibandingkan air demineral, akibat tingginya kandungan mineral.
5. Manfaat untuk Kesehatan
Air mineral bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena mengandung senyawa penting yang dibutuhkan untuk menjaga daya tahan dan fungsi tubuh. Sedangkan air demineral, karena rendah atau bahkan tanpa kandungan mineral, tidak memberikan manfaat nutrisi yang sama.
Lalu, Mana yang Lebih Baik: Air Mineral atau Air Demineral?
Keduanya memiliki peran penting bagi kesehatan tubuh, tergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing individu.
Menurut Dr. Charles Mayo dari Mayo Clinic, mineral anorganik dalam air bisa menjadi penyebab berbagai penyakit. Mineral anorganik ini berpotensi keluar dari dinding usus dan masuk ke dalam sistem limfatik, lalu menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Padahal, tubuh manusia sebenarnya lebih membutuhkan mineral organik yang bisa diperoleh dari makanan seperti sayur, buah, dan daging. Mineral anorganik dalam air biasa dianggap kurang dibutuhkan oleh tubuh.
Namun, di sisi lain, laporan dari World Health Organization (WHO) yang berjudul Nutrients in Drinking Water menyebutkan bahwa mengonsumsi air demineral, terutama yang tidak mengandung cukup kalsium atau magnesium dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit kardiovaskular, preeklampsia, dan kelahiran prematur.
Meskipun demikian, temuan tersebut tidak dapat dijadikan satu-satunya acuan. Dalam beberapa kasus, individu dengan kondisi medis tertentu justru dianjurkan untuk mengonsumsi air demineral guna menunjang kesehatannya.
Pilihan antara air mineral dan demineral sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing orang. Konsultasi dengan tenaga medis atau ahli gizi dapat membantu menentukan pilihan yang paling tepat untuk mendukung kesehatan Anda.