Bisnis.com, JAKARTA - Kanker kolorektal, yang mencakup kanker usus besar dan rektum, selama ini lebih sering dikaitkan dengan kelompok usia lanjut.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan peningkatan kasus pada generasi muda, terutama Generasi Z.
Kondisi ini menjadi perhatian serius di dunia medis, mengingat kanker ini sering kali baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Dilansir dari healthline.com pada Rabu (19/3/2025), kanker kolorektal merupakan pertumbuhan sel tidak normal di usus besar atau rektum yang dapat menyebar ke bagian tubuh lain jika tidak segera ditangani. Penyakit ini sering kali berkembang dari polip di dinding usus yang kemudian berubah menjadi ganas.
Penyebab dan Faktor Risiko
Baca Juga Kenali Risiko dan Gejala Kanker Payudara |
---|
Meskipun penyebab pasti kanker kolorektal belum sepenuhnya diketahui, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit ini, yaitu sebagai berikut.
1. Pola Makan Tidak Sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak, rendah serat, dan olahan dapat meningkatkan risiko.
2. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup sedentari dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan memicu pertumbuhan sel abnormal.
3. Keturunan dan Genetik
Riwayat keluarga dengan kanker kolorektal meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit ini.
4. Obesitas
Kelebihan berat badan dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker kolorektal.
5. Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Zat berbahaya dalam rokok dan alkohol dapat memicu mutasi sel di usus besar dan rektum.
6. Gangguan Pencernaan Kronis
Penyakit seperti kolitis ulseratif atau penyakit Crohn bisa menjadi pemicu perkembangan kanker kolorektal.
Gejala kanker kolorektal yang Perlu diwaspadai
Dilansir dari medicaldaily.com, gejala kanker kolorektal sering kali tidak disadari pada tahap awal. Namun, beberapa tanda berikut dapat menjadi peringatan.
* Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lama.
* Adanya darah dalam feses atau tinja berwarna gelap.
* Nyeri atau kram perut yang berkepanjangan.
* Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
* Kelelahan atau tubuh terasa lemas terus-menerus.
Mengapa Generasi Z Rentan Terkena Kanker Kolorektal?
Peningkatan kasus kanker kolorektal pada Generasi Z diduga terkait dengan perubahan gaya hidup modern. Kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, kurangnya aktivitas fisik akibat penggunaan gadget yang berlebihan, serta meningkatnya tingkat stres menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesehatan anak muda saat ini.
Selain itu, banyak anak muda yang kurang memperhatikan pola makan seimbang dan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin. Akibatnya, kanker sering kali baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut, yang membuat pengobatan menjadi lebih sulit.
Pencegahan Kanker Kolorektal
Meski berbahaya, kanker kolorektal dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut.
1. Mengonsumsi Makanan Sehat Perbanyak asupan serat dari buah, sayur, dan biji-bijian. Kurangi konsumsi makanan olahan dan berlemak tinggi.
2. Rutin Berolahraga
Aktivitas fisik membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mengurangi risiko kanker.
3. Menghindari Rokok dan Alkohol
Berhenti merokok dan membatasi konsumsi alkohol dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker.
4. Menjaga Berat Badan Ideal
Obesitas meningkatkan risiko kanker, sehingga menjaga berat badan tetap sehat sangat penting.
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Skrining kanker kolorektal secara dini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit ini.
Kanker kolorektal kini tidak hanya menyerang orang lanjut usia, tetapi juga semakin banyak ditemukan pada Generasi Z. Gaya hidup modern yang tidak sehat menjadi salah satu pemicu utama meningkatnya kasus ini.
Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga pola makan, berolahraga, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat diperlukan untuk mencegah dan mendeteksi penyakit ini sejak dini. (Mianda Florentin)