Bisnis.com, JAKARTA - Menyiapkan makanan sahur dan berbuka yang sehat sering kali menjadi tantangan di tengah padatnya aktivitas yang harus dijalani selama bulan Ramadan.
Makanan beku sebetulnya dapat menjadi solusi praktis tanpa mengorbankan kualitas gizi. Dengan berbagai pilihan seperti daging olahan, sayuran beku, hingga makanan siap saji yang bisa langsung dipanaskan, makanan beku memungkinkan keluarga menikmati hidangan lezat dan bergizi dengan waktu persiapan yang lebih singkat.
Tren permintaan makanan beku di Indonesia juga meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI), Nilai pasar makanan beku di Tanah Air sudah tembus lebih dari Rp200 triliun selama tahun 2024. Pertumbuhan nilai pasar makanan beku yang terus meningkat ini mencerminkan pola hidup masyarakat modern yang membutuhkan solusi yang cepat dan praktis.
Selain praktis, frozen food juga dapat menjadi pilihan sehat jika dipilih dengan cermat. Kandungan gizi dalam makanan beku bahkan dapat dikatakan lebih baik dibandingkan makanan segar yang disimpan terlalu lama.
Hal itu dikarenakan makanan beku biasanya dipetik pada tingkat kematangan puncak dan jika segera dibekukan, kandungan gizinya dapat setara dengan makanan segar.
Menurut dokter spesialis gizi klinis Luciana B. Sutanto Untuk memastikan kualitasnya, penting untuk memperhatikan label komposisi, batas penyimpanan, serta prosedur pencairannya.
Agar tetap aman dikonsumsi, makanan beku harus disimpan dengan baik dan tidak melebihi batas penyimpanan yang disarankan.
"Makanan beku dapat bertahan antara 1 hingga 12 bulan, tergantung pada jenis serta proses pembuatannya," katanya, Kamis (13/3/2024).
Oleh karena itu, menurutnya produsen yang bertanggung jawab akan mencantumkan informasi mengenai fakta gizi dan komposisi produk.
Baca Juga Apa Hukum Berpuasa Tetapi Tidak Sahur? |
---|
"Untuk memastikan keamanan dan kandungan nutri makanan yang dikonsumsi, pilihlah produk dengan bahan utama berkualitas dan minim tambahan seperti perasa buatan, pewarna, atau pengawet sintetis yang berlebihan," imbuhnya.
Selain itu, makanan beku yang telah dicairkan sebaiknya tidak disimpan ulang lebih dari empat hari untuk menjaga kualitas dan keamanannya. Dengan memperhatikan cara penyimpanan yang tepat, makanan beku dapat menjadi alternatif yang sehat dan praktis untuk sahur dan berbuka selama bulan Ramadan.
Sementara itu, Direktur Utama Tiki Yulina Hastuti menilai agar kualitas frozen food tetap terjaga selama pengiriman, penting bagi penjual untuk menggunakan kemasan yang mampu mempertahankan suhu dingin secara optimal.
Penggunaan bahan isolasi seperti styrofoam, thermal bag, serta tambahan ice gel atau dry ice sangat disarankan untuk mencegah pencairan selama perjalanan.
Selain itu, pengemasan dalam wadah kedap udara dan aman juga membantu menghindari risiko kontaminasi, memastikan produk sampai ke pelanggan dalam kondisi terbaik.